http://i1083.photobucket.com/albums/j384/darbu/186066_1478005695_7345310_n.jpg

FANFICTION 2PM - Don't Worry, We Are Here part 14 (END)


.

Tittle : Don’t Worry, We Are Here.

Cast : Member 2pm , Han Rae Sun, IU, Kim Yerim, Myung Soo (L). *other

Genre : Romance, Family

Author : Dea Andini Putri

---BEFORE---

“MWOO?? NDE.. AKU AKAN SEGERA KESANA!” aku menutup ponselku dan segera menuju Rumah Sakit. Rae Sun-a, gidaryo…..

“biar ku temani.” Kata Taec yang pada akhirnya juga menemaniku kesana. Dalam 5 menit, kamu sampai di Rumah Sakit. Terlihat Jin Ki, Mi Sun noona, dan namja brengsek itu menunggu di depan kamar Rae Sun.

“Hyung, palli ikut denganku. Akan kuantar kau untuk segera mendonorkan darah.”

“Nde..”

---NEXT---

[Taecyon pov.]

“lama tidak berjumpa, kekasih Ye Rim..” sambut oppanya Ye Rim.

“noe… *mencengkram kerah* apa yang kau lakukan hingga Rae Sun seperti itu? sudah kukatakan jangan pernah menyentuhnya!”

“aku tidak menyentuhnya, ia yang melakukan itu sendiri, atas kemauannya sendiri!”

“memang Rae Sun gila? Sampai ia melakukan hal seperti itu hahh?”

“itu memang pilihannya. Ia bilang, ia hanya mempunyai 2 pilihan. Yang pertama, ia menungguku mati atau menyuruh pembunuh bayaran membunuhku, dan yang kedua adalah mati. Ia memilih pilihan yang kedua! Ia melakukan itu karena ia hanya mencintai namja itu! Nichkhun Buck Horvejkul!”

“MWORAGO? NOE.. JINCHAA~” saat aku akan memukulnya, Eonni Rae Sun menahannya dan berteriak.

“HAJIMAA! Tidakkah kalian berpikir keributan seperti ini bisa membuat Rae Sun tidak tenang!” cercahnya. Aku melepaskan cengkramanku dan duduk di kursi. Menunggu kelanjutan dari semua ini.

---Malamnya---

[Han Jin Ki pov.]

Untunglah Rae Sun sudah sadar. Begitu bangun, ia begitu senang bisa bertemu Nichkhun Hyung. Sampai sekarang, Khun masih berada di kamar rawat menemani Rae Sun. sudah lama aku tidak melihatnya sebahagia ini. Lalu hal-abeoji dan Appa baru datang karena baru saja ada rapat sehingga baru datang sekarang.

“Hyaaa Myung Soo, mengapa kau tidak menemani calon istrimu di dalam? Siapa namja itu?”

“ia putra dari Teeragiat Horvejkul, teman lama Han Gil Man-ssi.” Jawab namja bermata dingin itu.

“hyaa! Apapun yang terjadi, pernikahan kalian harus tetap di jalankan! Pengawal, segera usir namja itu.”

“aniyo, tidak usah. Berkat namja itu, Rae Sun jadi mau makan dan sedikit lebih bertenaga. Biarkan saja hingga pukul 10 malam nanti.”

“baiklah, besok pukul 8 pagi, kami akan mengirim orang untuk mendandaninya disini, jadi persiapkanlah dirimu juga Myung Soo.”

“nde hal-abeoji.”

Hal-abeoji dan Appa hanya seperti itu saja mengunjungi Rae Sun? aigoo~ yang mereka bahas selalu saja pernikahan. Dan Myung Soo hyung, dia benar-benar licik. Sok baik sekali dia. Tiba-tiba Khun hyung keluar dari kamar.

“Myung Soo, sepertinya hal-abeoji Rae Sun tidak menyukai kehadiranku disini. Lebih baik aku pulang saja sebelum ia memarahi Rae Sun lagi.”

“aniyo, menginaplah disini. Temani Rae Sun hingga pernikahanku tiba.” MWO? Kesambet setan apa tuh orang sampe bilang gitu? O.O

“hahh jincha?? Kau tidak bercanda??”

“takutnya ia tidak mau sarapan besok, jadi temanilah hingga waktu sarapan besok pagi. Tidak apa kan kau menginap disini? Aku agak lelah, aku ingin pulang saja. Aku pulang dulu nde?” Katanya dengan lembut dan senyum lembut itu. Myung Soo hyung itu memang penuh misteri..!

“yaaa! Itu lebih bagus bila Khun hyung dan Taec hyung menginap disini! Aku kan jadi tidak kesepian dan kedinginan karena sifat orang itu!” teriakku. Namun Myung Soo hyung tidak memperdulikannya.

“kalian mau kan menemaniku disini? Aku bisa tidur dimana saja kook! Kita akan bermain bersama Rae Sun semalaman penuh nde!” pintaku dengan riang.

---Ke esokan paginya---

Sarapan datang dan Rae Sun mau makan dengan lahap karena disuapi oleh Khun. Ia terlihat sangat senang.

“tidakkah mereka begitu serasi?” kata Taec hyyung padaku.

“nde. Rae Sun noona, sudah lama tidak makan selahap itu. tersenyum seperti itu, bahkan aku tidak menghiburnya waktu itu. apa aku dongaeng yang buruk? Karena pada saat itu aku tak bisa menghiburnya.”

“aniyo~ ada saatnya dimana seseorang butuh waktu untuk sendiri. Itu yang dibutuhkan oleh Rae Sun pada waktu itu.”

Tiba-tiba perias suruhan hal-abeoji sudah datang dengan Myung Soo hyung disebelahnya. Seketika itu juga senyum Rae Sun lenyap. Kami semua langsung meninggalkan Rae Sun untuk didandani. Myung Soo sudah mengenakan Jass hitam untuk pernikahan mereka sebentar lagi.

“ini baju untuk anda Jin Ki-ssi.” Kata salah seorang perias memberikan satu set jass.

“nde..” aku segera ganti baju dan mereka juga meriasi wajahku dengan sedikit bedak.

“kau sudah siap?” tanyaku pada Myung Soo hyung.

“aku sudah siap dari 5 tahun yang lalu.” Jawabnya sambil melihat Rae Sun yang sedang di dandani.

“sebaiknya aku dan Taec pulang sekarang, cukkaeyo atas pernikahan kalian. Jaga Rae Sun dengan baik nde..” kata Khun sambil mengulurkan tangannya. Myung Soo hyung hanya melihat tangan Khun.

“pengantinmu belum selesai di dandani, mengapa kau sudah pulang?”

“MWO?” teriakku, Khun dan Taec hyung.

“hyung? Apa kau sakit? Apa kepalamu terbentur saat kau tidur?” tanyaku sambil menyentuh keningnya.

“aniyo~ naah! Itu dia pengantin wanitanya sudah selesai didandani.” Seru Myung Soo hyung. Mengapa ia berubah begitu cepat? Ia lalu menarik Rae Sun dan menyandingkan mereka berdua.

“tampak sangaaaaat serasi. Tapi Rae Sun-a, kau tidak akan bisa berlari dengan heels setinggi itu! gunakan ini dan cepat lari!” katanya sambil mengeluarkan sepasang sepatu olahraga berwarna merah. Kami semua hanya memandanginya dengan tatapan aneh dan bingung.

“pergilah ke tempat ini. Aku sudah menyiapkan pesta pernikahan bersama teman-temanmu disana. Appamu juga sudah disitu Rae Sun! jadi pergilah kesana!” kata Myung Soo hyung sambil member sebuah kertas kecil pada Rae Sun. kami semua masih menatapnya tak percaya.

“wae? Apa yang kalian tunggu? Hal-abeoji akan segera kesini. Palli pergilah!” Tanpa buang waktu, kami mulai berlari menuju pintu. Namun belum jauh berlari Rae Sun kembali lagi lalu memeluk Myung Soo hyung dari belakang. Gomawo Myung Soo-ssi. Jeongmal gomawo. Kata Rae Sun. Myung Soo lalu berbalik dan mengecup keningnya, jika kau butuh sesuatu, katakan padaku nde? Aku sebisa mungkin pasti membantumu. Palli pergilah! Pengantinmu sudah menunggumu! Jawab Myung Soo hyung. Kami langsung berlari menuju mobil Taec menuju alamat yang diberikan Myung Soo.

--di mobil--

[Nichkhun Pov.]

Aku sangat terkejut dengan apa yang telah dilakukan Myung Soo. Ia bahkan mempersiapka sebuah pernikahan untuk kami. Namun, aku tiba-tiba teringat dengan kata-kata yang Rae Sun tulis tentang Taec.

“Rae Sun-a, sebelum kita menikah, bolehkah aku menanyakan sesuatu?”

“nde.. tentu saja, apa?”

“apa benar kau menyukai Taec?”

“hyaaa Khun, hajima… apa yang kau katakan?”

“maafkan aku Rae Sun-a, aku membaca buku merahmu yang kau tinggal di caffee. Jadi, bisakah kau menjelaskannya padaku?”

“Nde.. tapi, diari itu, aku hanya menuliskan hal-hal menyedihkan disitu. Tidakkah kau baca? Tidak ada satupun hal bahagia yang ku tulis disitu. Aku kan menulis betapa hancurnya aku sewaktu mengetahui Taec mempunyai yeojachingu.”

“jadi, kau sangat menyukainya kan? Tidak pernah sedikitpun kau menulis sesuatu tentangku. Nde.. aku mengerti, sebaiknya kita mengantarmu ke…”

“hyaaa! Mengapa kau jadi pabo gini? Aku kan sudah bilang, disitu aku hanya menceritakan kesedihanku. Jika tidak ada namamu disitu, artinya kau tidak pernah membuatku sedih. Naneun jincha saranghaeyo Khun!” Ahh.. benar juga yaa? -_-

“ehh? Aigoo, mianhae Rae Sun…” Akhirnya kami sampai. Ternyata semua orang telah menunggu. Bahkan JYP sunbaenim? -___-

[Author pov.]

Setelah menikah, Nichkhun dan Rae Sun tinggal di Thailand karena Khun melanjutkan perusahaaan milik Appanya. Mereka hidup begituuu bahagia. Namun Rae Sun harus menerima kenyataan bahwa ia tidak mendapat bagian dari warisan kakeknya. Kakeknya sangat marah karena kelakuan Rae Sun yang tidak bertanggung jawab tersebut. Begitu pula member yang lain. Junsu, Taecyon, dan Wooyoung sudah bahagia dengan pasangan masing-masing. Bahkan mereka sudah menikah! Mereka menikah bersama-sama langsung bertiga! Hahaha xD

Junho sudah jatuh cinta juga, tapi dia tidak mau menceritakannya pada siapun. Dengar-dengar sih dia jatuh cinta sama anak SMA kelas 1. *cari brondong. Sedangkan Chansung….

[Chansung pov.]

Kudengar Khun dan Rae Sun pulang ke Korea! Jadi, aku dan semua member 2pm lainnya pergi kesana. Tapi,yang lainnya membawa istri-istri mereka. Junho sibuk dengan kakaotalknya bersama seorang yeoja yang dirahasiakan. Kenapa aku jomblo sendiri? -__- aku memutuskan untuk membawa jeonggam. Ternyata kami menjemput Eonninya Rae Sun dulu.

“Hyaaa Chansung, kamu saja yang turun nde?”

“nde nde! Arraseo!”

Aku turun sambil menggendong jeonggam. Namun jeonggam tiba-tiba kabur!

“hyaaa! Jeonggam! Tunggu aku! Jeongg…. MWOO?”

Mataku terbelalak melihat jeonggam mau digendong oleh Mi Sun noona. Biasanya ia akan menyakar yeoja manapun yang mendekat. Itu sebabnya aku jomblo.. -_- tapi, mengapa ia mau digendong oleh Mi Sun noona? Ahh.. tapi dia juga terlihat yeppo………….. rasanya hatiku tiba-tiba berdetak kencang, apa ini yang dinamakan.. jatuh cinta?? O_O

*Flash Back sewaktu habis Rae Sun dan Nichkhun kabur*

[Myung Soo pov.]

Aku memutuskan untuk tinggal di Switzerland sehabis aku membiarkan Rae Sun dan Khun pergi. Aku memang gila sudah melakukan hal seperti itu. aku sudah menyiapkan segala keperluanku untuk tinggal disana. Bahkan aku sudah membeli tiketnya. Tak lama setelah mereka pergi, aku langsung berangkat ke bandara. Diperjalanan menuju ke bandara tiba-tiba Ye Rim menelponku.

“Oppa! Michiso? Appa sudah marah besar! Dimana kau sekarang?”

“aku sedang di perjalanan menuju bandara.”

“MWO? Apa kau akan menikah di bandara? HYAAA! KEMBALILAH!”

“RaeSun sudah bersama orang yang di inginkannya, jadi.. aku akan menikah dengan siapa jika aku datang? Denganmu?”

“MWORAGO? NOE… NOE MICHISO OPPA!”

“hahaha~ seperti kau baru mengenalku saja.. pergilah ke villa milik apa yang ada di Ilsan, namjachingumu sedang merayakan pernikahan Rae Sun disana.”

“HYAAA! Bahkan sekarang kau sedang ngelantur! Kau mabuk oppa?”

“aniyoo! Yasudah kalau tidak percaya.” Lalu aku langsung menutup telponku. Sepertinya, sudah lamaa sekali aku tidak menggoda Ye Rim seperti itu.

“kita sudah sampai di bandara dolyeonnim.”

“nde.. gomawo..”

Aku memberinya satu kesempatan lagi. Namun, sekali saja namja itu menyakiti Rae Sun, aku tidak akan segan-segan memberinya kesempatan lagi.

---THE END---

akhirnya FF pertama saya clcy *ehh* selesai dengan ruwetnya! :D
makasih yaa buat yang mau baca, khususnya bela. hoho~ *satu-satunya pembaca sepertinya*

GOMAWOOO~ *BOW*
Baca Selengkapnya...

FANFICTION 2PM - Don't Worry, We Are Here part 13


.

Tittle : Don’t Worry, We Are Here.

Cast : Member 2pm , Han Rae Sun, IU, Kim Yerim, Myung Soo (L). *other

Genre : Romance, Family

Author : Dea Andini Putri

---BEFORE---

“aku mencintainya, aku sudah hampir gila belasan tahun mengintainya dari jauh. Melihatnya dengan pria lain, aku tidak punya pilihan lain.”

“Mwo? Mencintai noonaku? Kau seharusnya menjaganya! Dan membelanya tadi! Tapi mengapa tadi kau hanya diam?”

“jika kau akan dinikahkan dengan yeoja yang kau cintai, apakah kau akan menolaknya? Aku sudah merencanakannya semenjak aku mulai memimpin perusahaan Appaku, itu sekitar 3 tahun yang lalu, saat aku lulus SMA. Ahh~ kudengar, SHOWCASEnya pun dibatalkan. Dan Rae Sun akan segera lulus! Dan kau, Jangan coba-coba kau menghalangiku!” katanya sambil menatap tajam mataku. Ia tersenyum kecil lalu meninggalkanku sendiri. Noona, bersabarlah. Mianhaeyo~ aku tidak membantu apapun.

---NEXT---

---3 bulan kemudian---

[Nichkhun Pov.]

Sejak kejadian itu, dia tidak pernah menghubungiku sama sekali. Bahkan disekolah dia diawasi oleh pengawalnya. Ia dipindahkan ke kelas lain. Saat pulang sekolah, namja brengsek itu sudah menjemputnya. SHOWCASE kami juga di batalkan. Bahkan yang kudengar, saat kelulusan nanti mereka akan segera menikah. Rae Sun-a, mengapa harus seperti ini?

“hyuuuung! Kau hebat sekali! Kau lulus di peringkat ke 3! Cukkaeyoo!” seru Wooyoung yang tiba-tiba datang dengan yang lain.

“nde…”

“mwo? Tanggapan apa itu? hyaaa! Bersemangatlah sedikit Khun!” kata Junsu.

“kau tau hyung siapa yang mendapat peringkat pertama? Han Rae Sun hyung!!” seru Chansung bersemangat.

“HYAAA! TIDAK BISAKAH KALIAN DIAM! AKU INGIN SENDIRI!”

Bentakku lalu meninggalkan mereka. Mianhae chingu, aku benar-benar sangat sedih. Aku pergi ke bangku taman yang sudah berjasa membuatku dekat dengan Rae Sun. aku tidak bisa terus menahannya, Rae Sun-a~ boggoshippo…

“Khun, kau disini?”

“Ohh, Appa? Kapan kau datang?”

“baru saja. Habis bertemu teman lama di dekat sini, jadi aku mampir kemari. Kau tau siapa teman lamaku? Kurasa kau mengenalnya.”

“dugu?”

“Han Gil Man-ssi.”

“JINCHAA? Bagaimana kabar anaknya? Rae Sun! apa dia tidak bercerita tentangnya?”

“ia sangat sedih, karena putri keduanya itu harus terkurung hingga pernikahan mereka. Lihat, Appa sudah di beri undangannya. Pernikahannya dilaksanakan besok” Aku melihat undangan itu, hatiku memanas. Seketika ingin meledak! Aku menangis lagi, dan Appa memelukku.

“bersabarlah nde? Aku bisa merasakan ikatan jodoh diantara kalian. Pasti akan ada keajaiban yang menyelamatkan kalian. Percayalah Khun!”

“Appa, aku.. aku benar-benar merindukannya.. aku mencintainya Appa.......”

“nde.. arraseo… bersabarlah… berdoalah agar keajaiban datang kepadamu..”

[Myung Soo pov.]

Pernikahanku sudah tinggal besok, ini sudah berjalan sesuai rencanaku. Hal-abeojinya sudah menyetujui hubungan kami dengan sangat baik. namun Rae Sun…… dia masih diam. Dia tidak mau makan yang banyak, sekalipun aku menyuapinya, dia tetaap tidak mau.

“ahh~ Kim Myung Soo-ssi. Silahkan masuk, Rae Sun masih tidak mau makan Myung Soo, bujuklah agar dia mau makan walau sedikiit saja nde? Agar dia ada tenaga untuk acara pernikahanmu besok..” sambut hal-abeoji Rae Sun.

“nde hal-abeoji..” jawabku sambil melakukan bow.

Aku berjalan menuju kamar Rae Sun. dia masih duduk di tmpat yang sama. Menatap keluar jendela dengan matanya yang sendu. Sudah cukup bagus ia tidak menangis, namun…..

“Rae Sun-a, makanlah… sudah 5 hari kau tidak makan!”

“Shireo..” jawabnya sambil terus menatap keluar jendela.

“ayolaah~ sini ku suapi nde? Buka mulutmuu..”

“Shireo..”

“Hyaaa besok kita akan menikah! Kau butuh banyak tenaga untuk itu!”

“SHIREO!! AKU SUDAH BILANG AKU TIDAK MAU!” bentaknya sambil menampis sendok dan piring yang kupegang. Aku sudah kehabisan kesabaranku,

“HYAAA NOE..?! JIKA TIDAK KARENA AKU, KAU TIDAK AKAN BISA BERTAHAN SELAMA 2 TAHUN ITU! MUNGKIN KAU SUDAH TERTANGKAP PENGAWAL APPAMU DALAM WAKTUHANYA SEBULAN!” bentakku sambil mencengkram bajunya.

“wae? Kenapa tidak kau biarkan saja? Lebih baik aku mati dibawa pengawal Appaku daripada harus dipaksa menikah denganmu!”

“HYAAA! JAGA UCAPANMU HAN RAE SUN!”

“jujur saja, aku hanya punya dua pilihan. Jika kau menikah denganku, jangan harap itu akan merubah hatiku! Jangan harap hatiku akan berubah! Aku akan menunggummu segera mati agar aku bisa menikah dengan Khun secepat mungkin! Atau, aku bisa saja diam-diam memanggil pembunuh bayaran untuk membunuhmu agar kau bisa mati dengan segera!”

“HYAAA! MICHISO? WAE? APA YANG KURANG DARIKU? APA YANG MEMBUATMU LEBIH MENYUKAI NAMJA ITU DIBANDING AKU?”

“dia, dia baik. ketulusan hatinya bisa terlihat dari tiap sorot matanya. Dia pelindung yang baik.dia bisa menjadi kakak yang ramah, teman yang selalu mendengar keluh kesah kita, dan kekasih yang akan selalu menjagaku dengan tubuhnya sendiri.”

“APA AKU TIDAK MELINDUNGIMU? AKU JUGA SERING MENDENGAR CURHATANMU! TAPI..”

“tapi ia berbeda! Diapenuh kehangatan dan kasih sayang. Yang kurasa darimu hanya OBSESI GILA!”

“kau tau? Aku bisa saja membunuhmu saat ini juga Han Rae Sun!”

“jincha? Bagaimana kau tau kalau pilihan keduaku adalah mati! Lakukan itu saja sekarang! Palli! Ini, ambil pisau ini segera bunuh aku!” katanya sambil mengeluarkan sebuah pisau dari saku bajunya dan menaruhnya pada tanganku. Mwo? Dimana ia mendapatkan ini?

“PALLI SEGERA BUNUH AKU! Sekeras apapun kau memaksaku, aku tidak akan pernah mengubah hatiku!!” teriaknya sambil menitihkan cairan bening di ujung-ujung matanya. Aku hanya terdiam. Aku tidak tau harus berbuat apa. Namun, tiba-tiba, ia mengambil pisau ditanganku dan menusukkannya pada lengannya.

“HYAAA HAN RAE SUN! HAJIMA! HAJIMA! PENGAWAL! SEGERA PANGGIL AMBULANCE!” aku mengambil pisau itu namun darahnya sudah bercucuran. Kau gadisyang gila! Bagaimana bisa kau melakukan ini!

“BERIKAN PISAU ITU! BIARKAN AKU MATI!” teriaknya. Aku membuang pisau itu jauh-jauh dan memeluknya..

“hajima..hajima Rae Sun-a.. mianhae…..” ia menangis sekeras-kerasnya dan mulai sedikit membalas pelukanku. Namun kemudian ia pingsan. Aku sangat panic! beruntungnya tak lama kemudian, datanglah ambulance, dan aku segera menggendongnya menuju ambulance. Rae Sun-a, bertahanlah…

---di Rumah Sakit---

Dokter masih belum keluar. Semoga Rae Sun masih bisa diselamatkan. Tuhan, tolong selamatkan Rae Sun ku. Jebalyoo~ aku sangat khawatir. Eonni dan dongsaeng juga menunggunya sedaritadi. Eonninya terus menangis, dan Jin Ki masih tertunduk. Tiba-tiba, dokterpun keluar dari ruangannya.

“uisa-ssi,(dokter) eottokhe?” Tanya Jin Ki.

“ia kehilangan sangat banyak darah. Kami membutuhkan donor darah O. kebetulan sekali darah O kami baru saja habis untuk pasien sebelum Rae Sun-ssi. Jadi, adakah yang bisa mendonorkannya?”

“aishh~ aku bergolongan darah AB!” teriak Jin Ki

“aku B.. aigoo~”

“aku bergolongan A…” sesalku. Tidak ada yang bergolongan darah O kah? Padahal biasanya sangat gampang!

“Hyung, Khun Hyung bergolongan darah O. aku akan meminta tolong Khun Hyung, jangan pernah halangi aku!” jawab Jin Ki sambil menatapku tajam

“ANDWAE!”

“IA SUDAH SEKARAT HYUNG! BAGAIMANA KAU MASIH MEMIKIRKAN HAL ITU! APAPUN ITU, AKU TETAP AKAN MENGHUBUNGINNYA!” jawabnya sambil berlari ke arah resepsionis dan menelpon Khun dengan ponsel Rae Sun.

[Nichkhun Pov.]

Semua anak-anak 2PM mengajakku berkumpul di rumah Chansung sambil bermain. Mereka mencoba menghiburku namun aku tidak tertarik sama sekali. Selain Rae Sun telah meninggalkanku, ternyata yang ia sukai adalah Taec, bukan aku. Setelah aku membaca buku diarinya, ia begitu menyukai Taec. Aku semakin hancur saja rasanya.

“Khun! Aku membelikanmu sebuah kacamata merek ternama! Berwarna merah loo!” seru Junsu sambil member sekotak kacamata.

“Shireo..” jawabku sinis.

“Ini hyung, saat perjalanan kemari, aku membelikanmu Mocha Frappucino kesukaanmu!” kata Chansung.

“ini ideku lohh hyung!” lanjut Junho.

“Shireo..”

“hyung hyung! Lihatlah! Pyyak sedang menari heartbeat! Palli lihatlah segera!” teriak Wooyoungie.

“itu tidak lucu Wooyoung!”

“hyaaa! Khun! Hajima! Sampai kapan kau akan terus begini?” Tanya Taec.

“sampai Rae Sun menelponku dan menjelaskan semuanya dan…..” Tiba-tiba ponselku berdering. Aishh~ itu pasti dari Appa.

“Hyung hyung! Telpon! Telpon!” seru Chansung dan Junho kaget.

“Angkatlah dan katakan pada eommaku aku akan menginap disini.” Taec mendekat ke arah Chansung dan Junho dan mengangkat telpon itu.

“yeobbosseo, Rae Sun wae?” MWOO? RAE SUN? aku berlari mengambil ponselku dan, itu benar-benar Rae Sun!

“yeobbosseo? Rae Sun-a? nan jeongmal….”

“hyung, ini aku Jin Ki. cepatlah kesini. Rae Sun membutuhkanmu! Ia menusukkan pisau ketangannya dan membuatnya kehilangan banyak darah. Ia membutuhkan donor darah O! kau bisa kan membantunya?”

“MWOO?? NDE.. AKU AKAN SEGERA KESANA!” aku menutup ponselku dan segera menuju Rumah Sakit. Rae Sun-a, gidaryo…..

“biar ku temani.” Kata Taec yang pada akhirnya juga menemaniku kesana. Dalam 5 menit, kamu sampai di Rumah Sakit. Terlihat Jin Ki, Mi Sun noona, dan namja brengsek itu menunggu di depan kamar Rae Sun.

“Hyung, palli ikut denganku. Akan kuantar kau untuk segera mendonorkan darah.”

“Nde..”

---TO BE CONTINUED---

mianhae kalo banyak salah grammar ato ceritanya ruwet. ini pengalaman pertama kalinya soalnya, hehe. ^^
yang baca tolong tinggalkan komentar yaaa :)
Baca Selengkapnya...

FANFICTION 2PM - Don't Worry, We Are Here part 12


.

Tittle : Don’t Worry, We Are Here.

Cast : Member 2pm , Han Rae Sun, IU, Kim Yerim, Myung Soo (L). *other

Genre : Romance, Family

Author : Dea Andini Putri

---BEFORE---

“aniyo, ini bukan milikku. Ini milik temanku. Dia sangat baik kau tahu! Dia selalu bisa membantuku! Bahkan dulu dia menyiapkan pengawal untuk berjaga disekitar rumah jika saja adapengawal Appa yang mencariku, hehe..”

“ahh~ jadi itu sebabnya kau sangat susah di cari? Ahh~ -___-“

“mianhae Jin Ki… pertama-tama aku akan mengenalkanmu kepada temanku itu nde?”

---NEXT---

[Myung Soo pov.]

“dolyeonnim, kami telah menemukan profil Kim Jung Wo secara lengkap. Ternyata awalnya, ia tidak menyetujui hubungan Appa Eommanya, namun mereka memaksa dan akhirnya mereka tetap menikah. Namun syaratnya adalah Eommanya tidak boleh meminta sepeserpun uang dan warisan darinya.”

“ahh~ lalu, apakah ia dekat dengan cucunnya?”

“nde.. ia sangat menyayangi cucu-cucunya. Terutama Rae Sun, karena Rae Sun sangat mirip dengan Eommanya dan membuat Kim Jung Wo-ssi jadi bisa sedikit melepas rindunya pada anaknya itu.

“nde…nde… sudah kau atur jadwal pertemuan kami?”

“nde.. seminggu lagi Kim Jung Wo-ssi akan pulang ke Seoul setelah lama menetap di Thailand. Jadi, kami telah membuatkan jannji pertemuan anda dengannya pada hari Jumat minggu depan pukul 7 malam.”

“ahh~ kau sangat hebat. Tidak salah aku menjadikanmu sebagai orang kepercayaanku.”

“gomawo dolyeonnim…”

Tiba-tiba pelayanku membuka pintu ruang kerjaku dan mengatakan bahwa Rae Sun dan dongsaengnya sudah tiba. Ini saatnya aku menarik perhatiannya. Dengan berbuat baik pada dongsaeng yang paling di cintainya, inilah satu-satunya cara!

“Myung Soo-ssi!” panggilRae Sun.

“Jin Ki-ya, ialah chinguku yang sangat membantuku! Dialah yang meminjamkan mobilnya pada kita!”

“ahh, anyeong hyung. Nan Han Jin Ki imnida….”

“Nan Kim Myung Soo imnida…”

“waaahh hyung, saat aku didepan tadi, aku melihat banyak koleksi mobilmu yang keren-keren! Kau suka mengoleksinya? Apalagi, mobil yang kau pinjami untuk kami juga keren hyung!”

“kau mau mobil itu? aku sudah bosan, jika kau mau ambilah untukmu!” jawabku sambil melempar kunci mobil tersebut pada Jin Ki.

“MWOO? JINCHA? Aishh~ jeongmal gomawo..”

“HYAAA! Jin Ki-ya! Apa kau tidak punya malu?”

“aniyo Rae Sun, gwaenchana! Garasi dirumah kami nampaknya sudah penuh, aku memang ingin mengurangi 1 mobil..”

“GOMAWO hyung! Kau benar-benar orang yang sangat baik!” kata Jin Ki sambil berjabatan tangan denganku lalu kita melakukan highfive.

“ahh, tidak. Ini bukan sesuatu yang luar biasa!”

“hyaaa noona, mengapa kau tidak berpacaran dengan hyung ini saja? Dia baik, sama tampannya denganku, dan selalu menjagamu! Berbeda dengan Khun hyung yang kerjaaannya mengomeeeell terus.”

“aishh! Jaga omonganmu Jin Ki-ya!”

“sudah-sudah, lebih baik kalian segera pergi, sebelum semakin siang nde?”

---Hari Jumat---

[Nichkhun pov.]

Latihan sudah selesai. Aigoo~ rasanya badanku lelah sekali. Begitu pula Rae Sun yang sepertinya sangat kehausan.

“ini ambilah..”

“gomawo Khun…”

“hyaaa, sampai kapan kau memanggilku Khun? Panggil aku chagiya!”

“mengapa kau jadi manja begini? Sudahlah, aku kita cari makan dulu nde? Aku sangat lapar.”

“nde! Siap tuan putri!”

Kami memutuskan untuk makan di sebuah restoran yang memang menjadi langganan kami. Kami sangat bersenang-senang dan menghabiskan waktu layaknya pasangan kekasih lainnya hingga..

“Rae Sun-a!” teriak seorang ahjussi tua.

“mwo? Ha..ha..hal-abeoji*(kakek)?”

“apa yang kau lakukan disini?”

“nan…nan..aku sedang makan dengan..dengan…” Rae Sun Nampak sangat bingung dan gugup.

“inikah namjachingu-mu? Ia memang tampan, tapi bagaimana kau bisa tau ia bukan pria yang brengsek seperti Appamu haahhh?” MWOO? Aku pria brengsek?

“hyaaa hal-abeoji! Jangan berkata kasar dan berteriak disini! Kita selesaikan di luar nde? Ahh~ ani.. kita selesaikan dirumahku…”

“ANDWAE! Palli ikut denganku!”

“SHIREO! HAL-ABEOJI! SHIREO!”

“Rae Sun-a!” terlihat Rae Sun seperti berkata mianhae kepadaku. Aigoo~ mengapa RaeSun masih menyimpan rahasia dariku? Masalah apa lagi ini?

Aku pulang dengan hati resah. Sebelum aku meninggalkan restoran, ku lihat tas Rae Sun tertinggal, aku segera membawanya. Lalu, Aku teringat wooyoungie, aku lalu menelponnya.

“Yeobbosseo, wooyoungie?”

“ndee Yeobbosseo, wae?”

“aku kerumahmu nde?”

“bukankah kau tadi bersama Rae Sun?”

“ku ceritakan disana nde? Gidaryo..”

Aku menutup handphoneku. Aku terus berpikir-pikir. Apa aku namjachingu yang buruk? Hingga hal-abeojinya menganggapku brengsek? Aku selama ini merasa seperti orang yang mengenal Rae Sun dengan sangat baik. namun nyatanya, Taec bahkan tau lebih banyak tentagnya disbanding diriku. Rae Sun, apa dia benar-benar menyayangiku?

*dirumah wooyoung*

“andwae hyung~ Rae Sun pasti sangat mencintaimu! Hanya saja, ia masih belum iap untuk terbuka padamu.”

“apa itu artinya dia tidak percaya padaku?”

“aniyo~ dia butuh waktu, atau mungkin ia ingin kau tahu dengan sendirinya.”

“aku merasa aku mengenal Rae Sun lebih dari siapapun. Namun nyatanya? Taec bahkan tau lebih banyak dibandingkan aku, namjachingunya sendiri.”

“sudahlah hyung, ahh hyung! Pernahkah kau mencoba membaca diari merahnya?”

“mwo? Buku yang selalu dilindunginya? Yang bahkan tidak boleh disentuh oleh siapapun?”

“nde.. cobalah diam-diam bacalah, maka kau mungkin akan mengetahui apa sebab dari semua ini.”

“coba kulihat di tasnya…… sebentar…… yapp! Aku menemukannya!”

“coba baca hyung!”

“tapi, apakah ini boleh? Ini kan tidak sopan?”

“ini milik yeojahingumu! Apa salahnya? IU biasanya juga membiarkanku membaca diarinya!”

[Jin Ki pov.]

Aku sangat kaget ketika hal-abeoji datang dan menjemputku untuk berkumpul di rumahnya. Ia datang dengan chingu Rae Sun yang kmarin memberikanku mobilnya padaku. Mengapa mereka saling mengenal? Namun, saat aku mengatakan pada hal-abeoji bahwa Rae Sun sedang bersama namjachingunya, hal-abeoji sangat marah besar! Sekarang aku, Mi Sun noona dan Appa sudah berada di ruang tamu hal-abeoji menunggunya menjemput Rae Sun.

*BRAAAAK*

“duduklah disana cepat!” teriak hal-abeoji sambil menunjuk sofa kosong yang berada disebelah Myung Soo hyung. Rae Sun terlihat sangat kaget begitu ia melihat Myung Soo

“kau tau mengapa aku mengumpulkan kalian disini?”

“ndee.. ini peringatan kematian Eomma kan?” jawab Rae Sun. mwoo? Aku saja lupa! Mi Sun dan Appa tampak baru teringat akan hari ini.

“bagus. Eommamu berwasiat agar aku menjaga cucu-cucuku, dan menjamin kalian akan mendapatkan pendamping yang baik. aku dan hal-abeojinya MyungSoo ini sudah menjadi rekan kerja sejak 10 tahun yang lalu. Aku tau benar Myung Soo ini anak yang seperti apa. Maka dari itu, aku ingin menjodohkannya dengan……. Rae Sun.” MWO? Ku kira akan di jodohkan dengan Mi Sun?

“SHIREO! aku kan sudah..”

“lihat! Bahkan kau berani melawan halabeojimu sekarang, apa namja itu yang mengajarimu?”

“HYAAA! Tapi aku tidak mencintainya.. dia mem…”

“dia sudah banyak sekali membantumu Rae Sun-yaa! Tidak hanya sekali, dua kali, namun berkali-kali! Memangnya apa yang telah dilakukan namja itu hingga kau begitu mencintainya?”

“Myung Soo.. dia memang sudah banyak membantuku selama ini… dia seperti malaikat hal-abeoji… dan karena ia malaikat, manusia tidak mungkin menikah dengan malaikat kan?”

“HAN RAE SUN!”

“mengertilah aku hal-abeoji! Ku mohon!”

“pertunangan kalian sudah di rencanakan besok lusa, jadi jangan coba-coba kabur! Kau tidak akan ku perbolehkan pergi kemanapun hingga hari pertunanganmu!”

“tetapi hal-abeoji, tidakkahini terlalu cepat? Aku bahkan belum lulus SMA!”

“bertunanganlah dulu! Lalu setelah kau lulus, kalian akan segera menikah! Pengawal, antar dia ke kamar yang sudah ku siapkan!”

“APPA! TIDAKKAH KAU SEHARUSNYA MEMBELAKU? KHUN SUDAH MEMBERIMU TUMPANGAN DAN BANYAK MEMBANTUMU! MENGAPA KAU HANYA DIAM?”

Appa hanya diam dan menunduk. Noona terlihat sangat membenci hal itu. namun namja itu, dia tersenyum puas! Apa-apaan dia? Bahkan dia tidak membantu noona sama sekali! Setelah kejadian itu, aku, Mi Sun noona, dan Appa jadi tinggal di rumah Myung Soo hyung.

“itu kamar kalian, silahkan masuk nde? Semoga kau menikmatinya... ahh~ Jin Ki! kau akan punya kamar sendiri, ikutlah denganku!” Aku mengikutinya, hingga aku sampai di sebuah kamar yang besar dan mewah bernuansa coklat. Kamar ini bahkan lebih lengkap dari kamarku yang sebelumnya! Semua yang kubutuhkan ada disini.

“semoga kau suka nde? Aku tunggu di meja makan untuk makan malam.”

“hyung, mengapa kau melakukan ini? Apa yang kau inginkan dari noonaku?”

“aku mencintainya, aku sudah hampir gila belasan tahun mengintainya dari jauh. Melihatnya dengan pria lain, aku tidak punya pilihan lain.”

“Mwo? Mencintai noonaku? Kau seharusnya menjaganya! Dan membelanya tadi! Tapi mengapa tadi kau hanya diam?”

“jika kau akan dinikahkan dengan yeoja yang kau cintai, apakah kau akan menolaknya? Aku sudah merencanakannya semenjak aku mulai memimpin perusahaan Appaku, itu sekitar 3 tahun yang lalu, saat aku lulus SMA. Ahh~ kudengar, SHOWCASEnya pun dibatalkan. Dan Rae Sun akan segera lulus! Dan kau, Jangan coba-coba kau menghalangiku!” katanya sambil menatap tajam mataku. Ia tersenyum kecil lalu meninggalkanku sendiri. Noona, bersabarlah. Mianhaeyo~ aku tidak membantu apapun.

---TO BE CONTINUED---

mianhae kalo banyak salah grammar ato ceritanya ruwet. ini pengalaman pertama kalinya soalnya, hehe. ^^
yang baca tolong tinggalkan komentar yaaa :)
Baca Selengkapnya...

FANFICTION 2PM - Don't Worry, We Are Here part 11


.

Tittle : Don’t Worry, We Are Here.

Cast : Member 2pm , Han Rae Sun, IU, Kim Yerim, Myung Soo (L). *other

Genre : Romance, Family

Author : Dea Andini Putri

---BEFORE---

Tanpa sadar aku mulai menitikkan air mataku. Aku benar-benar merindukan Jin Ki. Jin Ki-yaa, aku benar benar kesepian… jeongmal boggoshippo..

“HYAAA! RAE SUN-A! KELUAAR! AKU TAU ITU KAU! MENGAPA KAU SAMPAI HARUS MEMBUTUHKAN BANYAK PENGAWAL HAAAHH?” teriak seorang yeoja di depan pintu.

---NEXT---

Suara itu.. suara itu.. tiba-tiba hatiku rasnaya seperti tersayat. Aku sangat menghafal suara itu, suara dari seorang yeoja yang membuatku hidup susah selama 2 tahun ini, yang membuatku harus menutupi hidupku dari semua orang yang menyayangiku… aku menaruh gitar itu dan menuju pintu. Awalnya aku ingin membuka pintu ini, namun….

“bawa dia pergi jauh dari sini nde segera!” kataku pada pengawal MyungSoo.

“NDEE misseu..”

“HYAAA! BAGAIMANA BISA KAU MELAKUKAN HAL INI PADA EONNIMU SENDIRI HAAA?? APPA MENCARIMU TERUS-TERUSAN KAU TAHU! IA JUGA SEDANG…..” *BRAAK* aku membuka pintu dengan keras.

“WAE? UNTUK APA IA MENCARIKU? IA PUNYA KAU UNTUK DI BANGGAKAN! UNTUK APA MENCARIKU! PERGILAH! HIDUPKU SUDAH CUKUP BAHAGIA TANPA ADANYA DIRIMU DAN APPA!”

“APPA SEDANG SAKIT PARAH! APA KAU TETAP TIDAK PEDULI?”

“UNTUK APA PEDULI? APA DIA PERNAH MEMPERDULIKAN AKU SAAT AKU MENDAPAT PERINGKAT KEDUA??”

“TAPI APPA MEMBUTUHKANMU RAE SUN-A!”

“AKU TIDAK PEDULI! SEKALIPUN AKU MATI, APPA TIDAK AKAN PEDULIKAN?”

“HYAAA RAE SUN-A! HENTIKAN!”

[Nichkhun pov.]

Aku tidak menyangka Rae Sun akan berkata seperti itu. aku sudah tidak tahan melihat dan mendengarnya!

“lepaskan yeoja itu!” kataku pada 5 ahjussi berjass ini.

“ANDWAE!”

“selesaikan semuanya di dalam!” kataku sambil menariknya masuk ke ruang latihan. Aku mendudukan mereka berjejeran. Tampak sekali tatapan benci yang ia arahkan pada yeoja ini. Yeoja ini seperti ketakutan dan ragu.

“Rae Sun-a, joesoenghamnida… maafkan kami yang meragukanmu.. ternyata kau benar, ia bukan eomma yang baik.. maafkanlah kami Rae Sun..” RaeSun hanya diam.

“ia mengambil seluruh asset perusahaan kami, dan mengalihkannya dengan atas namanya. Kami semua tidak punya rumah, kami tinggal dirumah attorney Han untuk sementara..” lanjut yeoja itu, namun ia masih diam.

“Appa terkena stroke parah dan obatnya akan segera habis. Memang masih stroke ringan, tapi jika ia terus-terusan stress strokenya akan semakin parah…” cercah yeoja itu. namun masih belum ada tanda-tanda Rae Sun akan mulai berbicara.

“ahh aku tau! Kau merindukan Jin Ki kan? Makanya kau menyanyikan lagu tadi? Jin Ki terkena Magh akut karena semenjak kepergianmu dia selalu makan tidak teratur. Bahkan semalam ia muntah darah, namun ia selalu berkata bahwa dirinya baik-baik saja.” Rae Sun mulai mengangkat kepalanya. Siapa Jin Ki?

“jadi, kau datang kepadaku, untuk meminta uang untuk membeli obat Appa? Kau pikir aku mempunyai bannyak uang HAAAHH? Dan mengapa kau tidak bisa menjaga Jin Ki dengan baik?”

“maka dari itu, pulanglah! Pergi kerumah attorney Han! Temui mereka!”

“ANDWAE! AKU TIDAK AKAN MELAKUKANNYA!” bentaknya lalu berlari keluar ruangan ini. Aku mengikutinya keluar, ternyata ia pergi ke taman sekolah, tempat yang membuat kami jadi sedekat ini. Lalu, ahh! Aku kan mempunyai kunci rumah Rae Sun! aku mempunyai sebuah ide!

[Han Rae Sun pov.]

Aku benar-benar emosi! Yeoja itu, berani-beraninya ia menampakkan batang hidungnya di hadapanku! Dengan beralaan Appa sakit, dan… JinKi.. tidak bisa kututupi perasaanku bahwa aku sangat khawatir dan penasaran dengan keadaanya sekarang. Aku pulang dengan naik bus, karena aku malu dengan Khun. Aku membuka pintu rumahku. MWO? Rumahku tidak terkunci? Aku membukanya perlahan lalu..

*BRAAAAK* ada sebuah tas dilempar kearahku..

“KHAA! Temuilah ayah an Jin Ki!” kata Khun yang sudah berada di dalam.

“ANDWAE! SUDAH KU KATAKAN AKU TIDAK MAU KHUN!”

“aku tidak ingin mempunyai chagiya yang tidak menyayangi keluarganya!”

“kalau begitu putus saja! Gampang kan?”

“MWO? Hyaaa! Bahkan kau berani berteriak kepada Eonnimu sendiri, dan tidak peduli dengan Appamu! Apabila aku sakit parah kau juga akan begitu?”

“Tentu saja tidak! Karna….”

“temui mereka sekarang!” teriak Khun yang langsung megambil tas itu dan menarikku.

“HYAAA! KHUN-A! AKU TIDAK MAU!”

Namun ia tidak mendengarkanku.

[Han Jin Ki pov.]

Ahh, lambungku sakit sekali.. namun obatku sudah habis! Aku harus kuat! Sebentar lagi Mi Sun Noona akan membawa Rae Sun! ia pasti akan menertawakanku jika aku kesakitan seperti ini! Aku baru saja membawa Appa berkeliling agar Appa tidak stress. Saat aku kembali ke rumah attorney Han, Mi Sun datang. Awalnya aku sangat senang, namun.. ia datang sendiri. Ahh~ harusnya aku memang tidak berharap lebih. Didalam rumah…

“tidak menemukannya kan?”

“ani! Aku bertemu dengannya!”

“lalu mana dia sekarang?”

“dia..dia…”

“tidak mau pulang nde?”

“mianhae Jin Ki-ya..”

“Noona, ingatkah saat dulu? Waktu kecil kau tidak mau pergi ke sekolah. kau benar-benar orang yang keras. kau membentaknya, bahkan melemparnya dengan bola tennis Appa. Namun apa yang dia lakukan? dia tidak pernah meyerah! Sama sekali! Ia terus memaksamu, dan menasehatimu. Ia tidak menyerah walaupun kau sudah melakukan hall yang sangat jahat padanya. Sampai pada akhirnya, ia mengatakan padamu,’Mi Sun Eonni kau tau? jika kau tidak sekolah, kau akan menjadi seperti aku! Kau akan dimarahi di depan chingumu oleh Appa. Kau tidak boleh jadi seperti aku! Kau harus jadi yang lebih baik Eonni!’ aku ingat sekali ia sampai dipukuli oleh Appa karena ia membolos kursus matematikanya demi untuk memintamu kembali bersekolah. Tidak bisakah kau membalas itu?” Noona hanya terdiam.

Aku meninggalkan Noona dan duduk di teras depan. Aku menikmati angin yang berhembus. Mi Sun-ssi, orang yang dulu selalu dibanggakan Appa, ternyata tidak bisa berbuat apapun. Ku dengar isak tangis Mi Sun noona dari dalam. Ia Nampak sangat menyesal. Aku memejamkan mataku, lalu ada sebuah mobil berhenti di depan rumah. Seorang namja keluar, dan membukakan pintu untuk orang disebelahnya. Namun orang itu tidak keluar, hingga namja itu menariknya paksa. MWOO? Rae..Rae..Rae Sun?

“ANDWAE! AKU TIDAK MAU KHUN!” teriak Rae Sun di depan rumah. Namun namja itu tidak peduli, ia menggendong Rae Sun dan membawanya masuk.

“Rae Sun-a..”

[Nichkhun pov.]

“RaeSun-a..” kata namja itu dengan mata berkaca-kaca. Namja ini bahkan terlihat mirip seperti Rae Sun! dari sorotan matanya dapat terlihat betapa kagetnya ia bertemu Rae Sun. seperti baru bertemu orang yang sudah lama tidak bertemu. Rae Sun masih menundukan kepalanya, seperti tidak mau melihat ke arah namja itu. namun namja itu perlahan-lahan mulai maju.. dan… memeluk Rae Sun! MWO?

“Rae Sun-a! nan..nan… nan jeongmal boggoshippo! Mengapa kau begitu jahat meninggalkanku sendiri selama 2 tahun ini! Kau tahu? Hidupku brantakan Rae Sun-a!” seru namja itu seraya menangis.

Aku melihatnya. Rae Sun menangis dan mulai membalas pelukan namja itu. lalu yeoja yang tadi pun keluar dan melihatku. Aku memberinya sapaan bow kecil. Saat sudah didalam rumah, aku melihat seorang Ahjussi yang duduk di atas kursi roda. Yeoja itu berkata bahwa itu Appanya. Ia terkena stroke ringan, namun itu membuatnya tidak bisa berjalan.

“Rae Sun-a.. maafkanlah Appamu yang bodoh ini.. yang tidak mau mendengarkan apapun yang kau katakan, yang selalu membanding-bandingkan dirimu dengan Mi Sun, Appa benar-benar menyesal. Lihat kami sekarang? Kami semua membutuhkanmu…” Rae Sun hanya diam. Aku menyenggol lengannya agar ia berbicara sesuatu. Namun ia hanya diam saja.

“ahh iya Rae Sun, bisakah kami tinggal di rumahmu? Istri attorney Han selalu memaksa kami untuk segera pindah. Jadi, kami harus segera pindah. Gwaenchana?”

“rumahku terlalu kecil untuk ditinggali oleh banyak orang.”

“tinggalah dirumahku, Eommaku pasti mau menerima kalian..”

[Han Rae Sun pov.]

“tinggalah dirumahku, Eommaku pasti mau menerima kalian..” kata Khun. MWO? Apa ia gila?

“kau tidak perlu melakukan itu Khun! Lihat! Disana ada Mi Sun! Han Mi Sun kebanggan Appa yang selalu bisa diandalkan dan tidak pernah mengecewakan Appa! Jadi untuk apa kau membantunya?” teriakku marah.

“Eommaku adalah orang yang pintar memasak! Kalian pasti senang dengan masakannya! Sudah, ayo segera kemasi pakaian kalian, aku tunggu di mobil nde? Jika ada yang butuh ku bantu untuk mengangkat koper-koper kalian, panggilah aku!”

“shireo, aku mau tinggal bersama Rae Sun! aku tidak peduli sekecil apapun rumah itu selama aku bersama Rae Sun itu tidak akan menjadi masalah!” jawab Jin Ki.

“MWO? HYAA! BAGAIMANA BISA AKU MEMBIARKAN YEOJACHINGU-KU TINGGAL 1 ATAP DENGAN NAMJA?!” teriak Khun dengan wajah yang terlihat seperti cemburu. Aku malah tertawa kecil melihat ekspresinya! Kekeke~

“apa salahnya aku tinggal dengan Noonaku sendiri? Apa kau tidak pernah tinggal serumah dengan noonamu?” wajah Khun terlihat linglung. Apa ia baru menyadari bahwa Jin Ki itu dongsaengku? Pabboyaaa~ kau telmi sekali Khun.. -__-

“ahh, noe..noe.. dongsaengnya Rae Sun? ahaha.. ku kira kau siapa… sinilaah! Mari kita berteman nde?? Aku akan menjadi hyung yang baaaikkk untukmu! ^^ begini saja, Mi Sun-ssi dan Appamu tinggal dirumahku, dan kau tinggal di rumah atap Rae Sun. bagaimana?” Aku mulai jengkel dengan Khun. Mengapa ia jadi sok baik seperti ini pada keluargaku? Selama di mobil aku hanya diam dan tidak berbicara apapun. Tidak apalah aku harus tinggal dengan Jin Ki. selama tidak harus tinggal dengan Mi Sun dan Appa lagi!

---2 minggu kemudian---

[Han Gil Man pov.]

Beberapa hari ini Rae Sun tidak mengunjungi kami. Begitu juga anak pemilik rumah yang rumah ini. Ia bilang SHOWCASE sudah semakin dekat, jadi mereka berlatih sangaaat keras! Aku senang bisa bertemu Rae Sun lagi. Aku duduk termenung di halaman belakang rumah ini. Rumah ini memiliki halaman belakang rumah yang sangat luas.

“Gil Man-ssi, aku buatkan teh untukmu.”

“gomawo, Yenjit (eommanya Khun)…”

“Teeragiat akan pulang besok. Ia begitu senang saat mengetahui kau berada di rumah. Ia langsung meminta agar dia bisa pulang cepat.”

“ahh~ Teeragiat. aku tiba-tiba teringat saat kita dulu selalu berkumpul bersama saat berkuliah di Thailand.”

“iyaa, kita adalah teman yang begiituuuu dekat. Kau dengan Su Ni, dan aku dengan Teeragiat. aku masih ingat saat pertama kali kita menonton bioskop bersama. Kau memperlakukan Su Ni dengan saangat baik sehingga aku iri dan ingin Teeragiat melakukannya juga.”

“ahh~ Su Ni. Aku sangat merindukannya… apa, semua ini terjadi karena aku mengkhianatinnya? Karena aku menikah dengan yeoja lain, yang tak taunya malah membuat keluarga dan hidupku hancur.”

“Su Ni dulu sangat ingin anak kami kelak akan menikah, sehingga kita akan menjadi 1 keluarga besar yang bahagia. Aku masih mengingat itu, saat Su Ni mengatakannya dengan matanya yang berbinar itu… ternyata, tanpa perlu kita jodohkan, mereka pun sudah bertemu dan saling mencintai layaknya kau dan Su Ni, aku dan Teeragiat.”

“apa Rae Sun pernah kesini sebelum ini?”

“ndee.. ia pernah menginap semalam di sini. Khun melihatnya tertidur di salah satu tempat bekerjanya. Ia kasihan padanya, ia ingin mengantarnya pulang, namun ia tidak tahu di mana rumah Rae Sun. maka dari itu Khun membawanya kesini.”

“mwoo? Kau pasti mengenalinya kan?”

“saat aku membukakan pintu untuk Khun dan melihatnya, aku langsung mengenalinya. Ia mewarisi kecantikan Su Ni, mata itu, itu benar-benar mata Su Ni. Namun sifat keras kepalanya adalah turunanmu.”

“mengapa kau tak mengatakan apapun padaku?”

“aku ingin kau mengetahui semua ini sendiri.”

“kau benar-benar tidak berubah Yenjit-ssi.”

Kami terdiam sebentar. Aku menenggak the buatan Yenjit yang dari dulu memang enak rasanya. Yah, kami ber empat adalah sahabat baik. Takdir telah menyatukan kami kembali.

“tidakkah mereka berdua terlihat seperti kau dan Su Ni? Awalnya mereka tidak saling mengenal, rasa kasihan menyatukan mereka. Sama seperti saat kau dan Su Ni saling mengenal. Su Ni merasa kasihan padamu dan membiarkanmu tinggal di rumahnya meskipun ayahnya tidak setuju.”

ahh~ iya, aku sudah lama tidak bertemu mertuaku. Namun keaadanku yang seperti ini tidak memungkinkan aku untuk mengunjunginya.

“Yenjit-ssi, sampai kapan kemarahan Su Ni akan berakhir? Aku tidak sanggup harus menghadapi ini semua..”

“Rae Sun saja kuat hidup mandiri selama 2 tahun, mengapa kau tidak?”

[Rae Sun pov.]

“hyaaaa hyung? Aku hanya ingin berdua dengan noonaku, mengapa kau harus ikut?” omel Jin Ki.

“kau akan naik apa berjalan-jalannya hah?”

“kami bisa naik bus! Naik kereta! Seperti tidak ada kendaraan umum saja!”

“Ani! Kau harus menabung untuk membeli obat untuk Appa dan untuk dirimu sendiri!”

“kalau begitu, pinjami kami mobilmu, aku yang menyetir!”

“ANDWAE! Tidak ada yang boleh menyetir mobilku selain diriku sendiri! Lagipula, bagaimana jika ada yang menggangu Rae Sun?”

“hyung kau tidak tau? Noonaku ini atlet ballet, dia lincah dan pintar menghindar! Lagi pula aku juga atlet taekwondo sabuk hitam!”

“hyaa! Kalian hentikaaan! Aigoo~ Khun-a, aku sudah bilang aku tidak butuh kau antar! Sudah ada yang mengantar kami!”

“MWO? Jincha Noona? YEEEEYYY!”

“Hyaaa siapa yang mengantarmu? Apa dia selingkuhanmu?”

“ANIYOO! Sudahlah tenang saja! Ku pastikan kau bisa menghubungiku setiap saat nde!” Tak lama kemudian sebuah mobil ford hitam datang. Keluarlah sang supir dan mempersilahkan kami masuk. Aku dan Jin Ki berpamitan kepada Khun dan pergi.

“Noona, ini mobil yang keren!! Bagaimana kau bisa memiliki mobil sekeren ini?”

“aniyo, ini bukan milikku. Ini milik temanku. Dia sangat baik kau tahu! Dia selalu bisa membantuku! Bahkan dulu dia menyiapkan pengawal untuk berjaga disekitar rumah jika saja adapengawal Appa yang mencariku, hehe..”

“ahh~ jadi itu sebabnya kau sangat susah di cari? Ahh~ -___-“

“mianhae Jin Ki… pertama-tama aku akan mengenalkanmu kepada temanku itu nde?”

---TO BE CONTINUED---

mianhae kalo banyak salah grammar ato ceritanya ruwet. ini pengalaman pertama kalinya soalnya, hehe. ^^
yang baca tolong tinggalkan komentar yaaa :)
Baca Selengkapnya...

FANFICTION 2PM - Don't Worry, We Are Here part 10


.

Tittle : Don’t Worry, We Are Here.

Cast : Member 2pm , Han Rae Sun, IU, Kim Yerim, Myung Soo (L). *other

Genre : Romance, Family

Author : Dea Andini Putri

---BEFORE--- Aku sangat ketakutan, aku berjalan mundur dengan perlahan, perlahan, lalu… mulai berlari! Aku berlari sekencangnya namun, aku malah berakhir di jalan buntu. Aku tidak memiliki kesempatan, kakiku juga sakit karena terkilir saat tadi berlari. Aku sudah tidak kuat berdiri. Apakah ini akhir dari semua ini? Aku akan kembali ke neraka itu lagi. Aku langsung memeluk kakiku, dan memejamkan mata, aku menangis. Bisa ku dengar tawa girang mereka. Namun tiba-tiba, buk-bak-buk! Dalam sekejap tawa girang mereka tidak terdengar lagi.

“Gwaenchana?” Tanya seorang namja. Aku masih mmejamkan mataku, aku takut, sangat takut. Perlahan aku buka mataku, itu.. itu.. itu… ---NEXT---

MYUNGSOO!

Aku melihat 3 pangawal ayahku sudah berada di tangan 5 ahjussi berjas lain.

[Myung Soo pov.]

“ahh~ mereka adalah pengawalku. Tenang saja. Ayo kita kembali kerumah..” kataku lembut padanya. Dia menangis.

“uljimayo~ kau adalah yeoja yang cantik. Jika kau menangis kau akan terlihat jelek Rae Sun.” kataku sambil memeluknya. Setelah agak lama, aku melepaskan pelukanku. Terlihat jelas dia membulatkan matanya, seperti ia kaget karena menyadari seuatu. Apa dia mulai mengingatnya?

“kakiku, terkilir MyungSoo, sakit sekali untuk berjalann..”

“sini biar ku gendong nde? Naiklah kepunggung ku!” kataku. Aku merasa seperti flashback ke masa itu. aku menggendongnya seperti ini saat ia menangis.

---Rumah Rae Sun---

Aku membantu Rae Sun mengobati lukanya. Ia mulai berhenti menangis. Aku harus menginap semalam ini dirumahnya, karena ia tidak bisa berjalan.

“Myung Soo-ssi, apakah…. Kita pernah saling mengenal sebelumnya?”

“kau baru menyadarinya?” kataku sambil mengaduk bubur yang kubuatkan untuk Rae Sun.

“mwo? Jadi kau… namja kecil yang dulu menggendongku saat di SD?”

“seperti itulah…..”

“MWOO? Mengapa kau tidak mengatakan itu dari awal? Apa kau sudah mengetahuinya dari awal kita bertemu?”

“nde.. tentu saja aku tau…. Sudah palli makan bubur ini sebelum dingin!”

“nde gomawo…”

“mau ku suapi….? “

“bukankah dulu kau yeojachinguku? Kau belum memutuskan hubungan kita, jadi kita masih berpacarankan?”

Dia membelalakan matanya tak percaya. Sudah kukatakan sebelumnya, aku tidak akan memberi kesempatan pada siapapun lagi.

[Wooyoung pov.]

Khun memintaku untuk menjemputnya hari ini. Akhirnya ia pergi ke sekolah. Aku sudah tidak sabar ingin mendengar ceritanya selama 4 hari ini ia membolos. Apa ia membolos dengan Rae Sun? aku juga ingin bercerita tentang rencanaku untuk menyanyikan lagu untuk IU. Khun selalu tau lagu apa yang cocok untuk seorang yeoja. Sesampainya di sekolah, Khun masih belum angkat bicara. Dia masih diam tak berbicara apapun. Aku sudah tak sabar jadi aku bertanya duluan. Namun saat aku akan bertanya..

“Hyaaa noe!” teriak seorang namja memegang pundakku. Ahh, ini adalah Oppa Ye Rim yang kemarin kan?

“ada apa?”

“bisakah kau memberikan surat ini pada guru di kelasmu? RaeSun kakinya terkilir, jadi ia tidak bisa bersekolah.” Khun mengambil surat itu.

“MWOO? SAKIT APA DIA?”

Namja itu tidak menghiraukan kata-kata Khun dan pergi meninggalkan kami. Dia pergi dengan limosin. Dia mempunyai mobil yang sangat keren dan bagus! Mengapa ia bekerja di caffee?? Aku mulai tidak mengerti dengan semua ini.

---1 minggu kemudian---

Kami memulai latihan kami. SHWOCASE sudah semakin dekat. Kami melakukan latihan rutin. Namun karena Chansung yang banyak makan, kami harus menunggunya menghabiskan semua makanannya. RaeSun sudah menunggu kami daritadi. Ahh~ Chansung ini benar-benar.. -___-

[Han Mi Sun pov.]

Ternyata selama ini dia benar. Rae Sun benar. Dia bukan Eomma yang baik. Ia mengambil alih semua perusahaan kami dan menendang kami dari rumah. Untungnya Attorney Han tetap setia menemani kami dan mengantar kami pulang ke Seoul.

“bagaimana? Apa kau telah menemukan Rae Sun attorney Han?”

“ani.. namun kami hanya kurang mengecheck 2 sekolah, yaitu Seoul High School dan Ilsan High School. Sebenarnya kami sudah mengecheck keduasekolah itu. namun kedua sekolah itu sangat menutup-nutupi profile siswa mereka. Makanya besok siang aku akan..”

“ani tidak perlu, biar aku sendiri yang memastikannya. Kau sudah cukup banyak membantu Attorney Han, gomawo…”

“nde.. gwaenchana. Mari masuk kedalam rumah kecilku ini!” ajak attorney Han ramah. Rumahnya memang tidak besar. Aku, Appaku dan dongsaengku yang paling kecil, Han Jin Ki harus tidur di ruang tamu karena kasur yang tersedia hanya cukup untuk Appa. Appa terkena stroke sehingga ia harus banyaak istirahat. Tabunganku dan Jin Ki sudah mulai menipis.

“Jin Ki, besok jaga Appa nde? Aku akan mencari Eonnimu, Rae Sun.”

“ahh ani! Aku juga ingin mencari RaeSun! Kau tidak pernah tau rasanya terpisah dari kembaranmu sendiri selama 2 tahun! Itu sangat menyiksaku!”

“nde arraseo! Tapi siapa yang akan menjaga Appa? Rae Sun pergi karena salahku, jadi aku harus bertanggung jawab!”

“nde nde nde! Tapi berjanjilah membawa Rae Sun nde??”

“nde! Pasti! Bersabarlah nde Jin Ki sayang?”

“ Nde Noona.. uhuk-uhuuk..” lalu Jin Ki terbatuk-batuk dan mengeluarkan darah.

“gwaenchana? Segera minum obatmu Jin Ki-ya!”

“obatku sudah habis noona.. tenang saja! Aku bisa bertahan kok! Aku adalah namja yang kuat! Aku harus membuktikan itu pada Rae Sun saat kami bertemu!”

“Jincha? Nde.. aku berjanji! Aku pasti membawa Rae Sun pulang! Sekali lagi, bersabarlah nde!”

---Ke Esokan Harinya---

Aku memutuskan untuk pergi ke Ilsan High School dulu. Ternyata mereka benar-benar sangat menyembunyikan identitas murid mereka.

“aku harus mencarinya! Keluargaku sedang dalam keadaan yang berantakan! Hanya dia satu-satunya yang bisa di harapkan!”

“jika tidak ada bukti yang jelas tentang profilenya, maka kami tidak akan memberikannya!”

“nde! Aku membawanya! Ini…” lalu tiba-tiba seorang ahjussi maju dan berkata..

“KHAA! Tidakkah kau mendengar bahwa ini adalah rahasia sekolah? Atau perlu aku panggilkan satpam sekolah kami?”

“ahh NDE NDE! Aku pergi! Aishh~!”

Ahh.. eottokhe? Aku sudah berjanji pada Jin Ki, namun ini susah sekali! Attorney Han bahkan berkata kedua sekolah ini sama sekali tidak membeberkannya meskipun di sogok dengan milyaran won. Ada sesuatu yang mencurigakan! Aku terduduk di halaman belakang sekolah ini, lalu ada seseorang datang. Ternyata, itu adalah ahjussi yang marah tadi!

“Dollyeonim-ssi, baru saja ada yang datang untuk mencari kabar tentang yeoja itu. nde.. dia sudah ku usir. Nde… arraseo..” lalu ia pergi. Benar-benar mencurigakan! Akhirnya terpikir olehku untuk bertanya kepada yeoja di sekolah ini. Namun hasilnya.. NIHIL! Tidakada satupun yang mengenalnya! Disini ada yang bernama Rae Sun, tapi ia bukan Han Rae Sun melainkan Seoul Rae Sun! aku mulai putus asa, hingga aku melihat segerombolan yeoja yang baru keluar dari tempat menari ballet. Ahh! RaeSun kan pintar ballet! Dia pasti mengikuti kelas ballet! Aku mendekati mereka.

“Anyeong.. boleh aku brtanya sesuatu?”

“Ahh nde, katakan..” jawab seorang yeoja yang memiliki suara khas ini.

“apa kau mengenal Han Rae Sun?”

“OHH! Kekasih Nichkhun itukah?” celetuk seorang yeoja lain.

“ahh nde! Ku dengar gossip dari Seoul High School dia berpacaran dengan Nichkhun, teman 1 group namjachingumu Ye Rim!”

“ohh! Yeoja yang kau bilang hampir merebut Taecyon oppa darimu nde? Dan kau berkelahi dengannya?”

“ku dengar dia sangat yeppo..”

“HYAAA! DIAM KALIAN SEMUA! Memangnya, ada perlu apa kau mencarinya?”

“Nan Han Mi Sun imnida, aku Eonninya, Appa dan dongsaeng kami sedang sakit! kami sangat membutuhkannya! Bisakah kau memberitahuku dimana dia?”

Yeoja itu nampak kebingungan, dia seperti ragu. Namun.. pada akhirnya…

[MyungSoo pov.]

“HYAAA! MICHISOO? Mengapa kau memberitahukan itu?”

“dia bilang Appanya jatuh sakit sangat parah dan membutuhkan Rae Sun!”

“ini bahaya! Rae Sun sedang sendiri di tempat latihan! Aku akan mengurusnya! Sepulang nanti kau akan berurusan denganku Ye Rim-ssi!” bentakku padanya. Bagaimana Ye Rim bisa sebodoh itu! aku benar-benar jengkel dibuatnya!

“HYAAAA JONG DO-SSI! SURUH KETIGA PENGAWAL MENJAGA DI DEPAN RUANG LATIHAN RAESUN! TAMBAHKAN 2 ORANG LAIN SEGERA NDEE! DAN SURUH SEMUA ORANG DI TATA USAHA UNTUK TIDAK MEMBERITAHUKA APAPUN!”

“Nde dollyeonim..”

aku sangat bingung! Eomma sedang sakit dan aku tidak bisa meninggalkannya. Rae Sun selalu datang 30 menit lebih awal agar ia dapat berlatih sendiri terlebih dahulu. Namun member 2PM itu akan datang terlambat karena mreka harus mengambil kostum untuk SHOWCASE. Aishh! Kepalaku rasanya mau pecaaahh!!!!

[Han Rae Sun pov.]

Khun bilang bahwa ia akan telat karena harus mengambil kostum terlebih dahulu. Baguslah, aku jadi memiliki waktu luang untuk berlatih. Namun aku heran, mengapa MyungSoo mengirimkan 5 pengawalnya untuk berjaga di depan pintu tempat latihan? Aku benar-benar meresa seperti seorang putri saja. :D semenjak kejadian itu, MyungSoo benar-benar melindungiku. Ia memerintahkan 3 pengawalnya menjagaku. Namun kali ini mengapa bertambah? Tiba-tiba aku merindukan dongsaengku, Jin Ki. tiap kali melihat IU dan Taecyon aku selalu merindukan Jin Ki. aishh~ aku memutuskan mengambil gitar dan bernyanyi lagu yang terakhir kami nyanyikan bersama, 2NE1-Lonely.

I don't know

Ije nal chatgo sipeo

Baby I'm sorry neowa isseodo nan lonely

Saranghagin naega bujokhanga bwaIreon motnan nal yongseohae

I'm sorry ige neowa naui story

Sarangiran naegen gwabunhanga bwa

Ne gyeote isseodo

Baby I'm so lonely lonely lonely lonely lonely

Baby I'm so lonely lonely lonely lonely lonely

Baby I'm so lonely lonely lonely lonely lonely

Baby I'm so lonely lonely lonely lonely lonely

Tanpa sadar aku mulai menitikkan air mataku. Aku benar-benar merindukan Jin Ki. Jin Ki-yaa, aku benar benar kesepian… jeongmal boggoshippo..

“HYAAA! RAE SUN-A! KELUAAR! AKU TAU ITU KAU! MENGAPA KAU SAMPAI HARUS MEMBUTUHKAN BANYAK PENGAWAL HAAAHH?” teriak seorang yeoja di depan pintu.

---TO BE CONTINUED---

mianhae kalo banyak salah grammar ato ceritanya ruwet. ini pengalaman pertama kalinya soalnya, hehe. ^^
yang baca tolong tinggalkan komentar yaaa :)
Baca Selengkapnya...

FANFICTION 2PM - Don't Worry, We Are Here part 9


.

Tittle : Don’t Worry, We Are Here.

Cast : Member 2pm , Han Rae Sun, IU, Kim Yerim, Myung Soo (L). *other

Genre : Romance, Family

Author : Dea Andini Putri

---BEFORE--- Lagi lagi, aku diharuskan menjadi yang kedua. Mereka selalu meremehkanku. Waktu itu, jika tidak ada namja itu, mungkin aku tidak akan bersemangat pergi bersekolah lagi. Tapi sekarang? Apakah aka nada seseorang yang menolongku? Ye Rim sepertinya sudah mencapai puncak titik kemarahannya, ia hendak menamparku karena aku yang hanya diam dan tidak memberikan penjelasan apapun. Lalu…

“HYAAAA! JANGAN BERANI-BERANINYA KAU MENGGANGGU DAN MENYENTUH YEOJACHINGUKU! PERGI! PERGI!” teriaknya sambil menahan tangan Ye Rim.

[Nichkhun pov.]

“HYAAAA! JANGAN BERANI-BERANINYA KAU MENGGANGGU DAN MENYENTUH YEOJACHINGUKU! PERGI! PERGI!”

Semua member yang lain dan Rae Sun sendiri pun terkaget-kaget. Aku sudah tidak tahan! Ye Rim sudah keterlaluan! Aku langsung menarik Rae Sun yang terduduk dilantai sambil menangis, namun dia masih menatapku tidak percaya. Aku memintanya untuk berdiri, namun kakinya sperti lemas dan tidak bisa berdiri. Tanpa pikir panjang, aku langsung menggendongnya dan membawanya keluar. Aku menggendongnya dan menurunkannya di bangku taman tempat ia menciumku. Dia masih seperti kaget tak percaya dengan apa yang kulakukan.

“hyaa! Rae Sun-a? sampai kapan kau akan menatapku seperti itu!” dia malah semakin membulatkan matanya. Apa dia masih terpukul? Tiba-tiba, aku rasa aku harus memeluknya..

“uljimayo~ kau adalah yeoja yang cantik. Jika kau menangis kau akan terlihat jelek Rae Sun! kau tidak buruk dalam bernyanyi! Kau sangat baik! Hanya saja Ye Rim belum menyadarinya.. uljima nde?” kataku berusaha menenangkannya. Bisa kurasakan dia merapatkan pelukannya padaku. Aku sekarang menyadarinya, aku menyukainya. Aku mencintainya. Aku mencintai yeoja ini.

“Rae Sun, besok kita bolos sekolah sampai minggu nde? Kita percepat kencan kita. Ku antar kau pulang kerumahmu untuk mengambil pakaian ganti dan bersiap nde? Aku akan pulang sebentar, lalu menginap dirumahmu saja, besok pagi-pagi sekali,kita langsung berangKat!”

[Taecyon pov.]

Member lain terlihat sangat bingung. Mereka semua menganga mendengar semua ini. Aku tidak suka jika harus berpacaran di depan umum. aku tidak suka orang berbicara tentangku dan chagy ku, itu sebabnya aku tak pernah membahasnya bahkan dengan member lainnya. Namun Khun, dia.. bagaimana bisa dia menyimpan rahasia penting itu? Biasanya dia selalu bercerita apapun kepadaku! Ye Rim juga tertunduk malu sekarang.

“sekarang kau malu dengan apa yang kau lakukan?”

“Nde..” jawabnya pelan dan tertunduk.

“aku kan selalu mengatakan ini padamu,*memegang tangan Ye Rim* meskipun kau dan aku tidak bertemu selama 1000 tahun sekalipun, tidak aka nada yeoja lain selain dirimu yang akan ku cintai melebihi aku mencintai diriku sendiri…”

“mianhae oppa, aku hanya tidak bisa mengontrol emosiku…”

“kau juga masih sakit, jika kau emosi yang berlebihan itu bisa membuat kepalamu pusing dan pingsan lagi!”

“Nde oppa….”

“dan kau harus meminta maaf pada Rae Sun. khun juga, karena kau telah menganggu yeojachingunya, nde?”

“nde oppa.. mian.. jebal mianhaeyo…. :(”

Aku langsung memanggil pelayan Ye Rim dan memintanya untuk mengantar Ye Rim pulang. Sebelum ia pulang, aku memeluknya dan mencium keningnya. Chansung, Wooyoung, Junsu, dan Junho langsung bergerumbul padaku dan mulai melemparkan pertanyaan.

“hyung! Mengapa kau tak pernah menceritakan tentang hubunganmu dengan Ye Rim?”

“apa Rae Sun dan Khun benar-benar berpacaran?”

“mengapa kau menutupi semuanya dari kami hyung??”

Aku tidak menjawab semua itu, aku hanya diam, lalu berpamitan pulang. Aku bingung bagaimana harus menjelaskannya pada mereka. Tentang hubunganku dengan Ye Rim, aku bisa menjelaskannya, tapi…. Rae Sun dan Khun??

---3 hari kemudian---

[Myung Soo pov.]

Semenjak seorang namja mengantarkan Rae Sun pulang, dan mnginap dirumah Rae Sun di hari kamis lalu, Rae Sun masih belum juga bekerja. Dia bahkan belum pulang kerumah, 3 hari ini dia belum pulang. Aku telah mengirim pegawaiku untuk memata-matai mreka. Apa yang mereka lakukan, dan siapa nama namja itu. namja, yang mencoba untuk memukulku dihari pertama aku bekerja.

“Yeobbosseo?”

“Yeobbosseo dolyeonnim(dolyeonnim=tuan)”

“bagaimana? Apa saja yang mereka lakukan?”

“mereka hanya sedang berlibur berdua dolyeonnim..”

“apakah kau sudah mengetahui tentang namja itu?”

“Kim Jong Do sudah mencari tau dolyeonnim, dia adalah Nichkhun Buck Horvejkul. Dia tinggal di rumah bersama Appa dan Eommanya di gangnam. Dia cukup popular di sekolahnya dan mempunyai boyband bernama 2PM yang akan mengadakan SHOWCASE bulan depan. Ahh~ dan berita mencengangkan lainnya dolyeonnim, salah satu member 2PM adalah kekasih Ye Rim noona dolyeonnim..”

“Nde, arraseo.jika ada berita terbaru tentang namja itu, beritahukan langsung padaku nde? Ahh~ carikan juga profile tentang kekasih Ye Rim itu….”

“nde, aku mengerti dolyeonnim…”

“ahh! Aku hampir lupa, apa kau telah meminta pihak sekolah dan pihak lain yang mengetahui tentang Rae Sun yang sesungguhnya untuk menutup mulut mereka apapun yang terjadi?”

“Nde dolyeonnim, di kantor pusat, caffee, serta sekolah Rae Sun kami telah meninggalkan 3 orang pengawal untuk berjaga-jaga dan menyamar disana untuk menjaga dan melindungi Rae Sun seperti yang anda minta dolyeonnim..”

“ancam mereka bahwa aku akan menarik seluruh modalku jika mereka membeberkan rahasianya nde??”

“ndee dolyeonnim..”

“bagus! Kau memang hebat Attorney Jang.. katakan juga padaku bila ada seseorang yang mencarinya. Beritakan apapun tentang yeoja itu jika ada kabar terbaru nde..?”

“Nde dolyeonnim…” Sepertinya aku mulai tertinggal jauh oleh namja itu, aku harus mengalahakannya! Aku telah menyukai Rae Sun semenjak aku masih duduk dibangku 5 SD. Dia bahkan masih duduk di bangku kelas 3 SD waktu itu. kali ini aku memberi kesempatan pada mereka. Tapi saat Rae Sun pulang, jangan harap aku akan memberinya kesempatan! Aku melakukan segalanya yang ku bisa untuk melindunginnya. Aku duduk di ruang kerjaku yang mewah ini. Seandainya aku bisa mengajak Rae Sun kesini…

---hari minggu---

[Nichkhun pov.]

Sejak pertama aku ajak dia kesini, dia tidak mau menyentuh sedikitpun makanannya. Dia selalu duduk terdiam di teras yang menghadap ke arah pantai. Dia tidak mau ku ajak berbicara sedikitpun. Aku membiarkannya karna ku rasa dia mungkin membutuhkan waktu, tapi.. ini sudah terlalu lama! Aku tak bisa membiarkan ini!

“HYAAA! Apa kau akan terus mendiamkanku seperti ini? Kau bahkan tidak menyentuh makananmu sedikitpun Rae Sun-a! kau terus duduk di sini dan terdiam!”

“Khun-a, boleh aku bertanya?” tanyanya sambil tetap memandang ke arah pantai.

“nde.. tentu saja..” jawabku sambil duduk disebelahnya.

“apa, aku tidak akan pernah menjadi yang nomor satu? Apa aku akan terus berada di peringkat ke dua terus? Dan apa aku sangat tidak cocok menjadi sesuatu yang bisa dibanggakan?”

“aniyo! Kau pasti bisa menjadi yang nomor satu! Sekalipun kau mendapat peringkat ke dua, itu tidak buruk! Mwoo? Tidak bisa dibanggakan? Tidakkah kau lihat betapa bangganya JYP sunbaenim memiliki murid sepertimu?”

“lalu mengapa semua orang menganggapku sebagai si nomor 2? Appaku, Eomma tiriku, Eonniku, bahkan seorang namja yang sangat kusayangi……..” katanya dengan suara yang sedikit parau. Air matanya mulai membasahi pipi chubbynya. Aku memeluknya dari belakang..

“bagiku, kau nomor satu di hatiku. Kau seorang yeoja yang berbeda dari yeoja lainnya. Kau yang terbaik…”

“jincha? Tapi mengapa Appaku…”

“Appamu hanya belum neyadarinya Rae Sun…” aku melepaskan pelukanku dan duduk di depannya.

“Uljimayo nde? Tidakkah kau lihat betapa jeleknya wajahmu bila menangis?” hiburku sambil menghapus air mata di pipinya dengan ibu jariku….

“Khuun….. gomawo……” katanya sambil memelukku erat….

“Nde Rae Sun… sudah, ayo makan dulu! Kau harus mencoba kimchi buatanku nde?”

“nde khun….”

“ahh~ besok kita pulang malam saja nde?”

“terserah padamu saja khun…” jawabnya sambil tersenyum. Aku memegang tangannya, lalu mengecup bibirnya lembut.

“Saranghaeyo,Rae Sun-a..”

“Nado saranghae Khun……”

---Ke Esokan harinya---

[IU pov.]

“MWOO? Nichkhun dan RaeSun tidak masuk lagi? Sudah 4 hari mereka tidak masuk, pergi kemana mereka? Saat mereka masuk nanti, mereka akan mendapat hukuman yang BERAT! Apa ada yang mengetahui kabar mereka?” Tanya JYP Sunbaenim. Semua murid dikelas tidak ada yang tau kabar mereka. Termasuk aku. Rae Sun tidak pernah mengangkat telefon dariku. Semua smsku pun tidak ada yang dibalasnya. Saat istirahat tiba, aku duduk lemas di bangkuku sambil memandangi bangku Rae Sun. ommo~ aku merindukan Rae-Sun..

“Chagy! Mengapa kau terlihat lesu sekali?” Tanya Wooyoungie, pacarku.

“bagaimana aku bisa bersemangat? Rae Sun, nan boggoshippo… ini semua gara-gara Ye Rim! Wanita sialan itu menuduh Rae Sun sembarangan! Bagaimana bisa wanita seperti itu menjadi kekasih Oppaku!”

“sudahlah Chagy, sabaar.. aku juga merindukan Khun. Aku jadi tidak memiliki teman untuk bermain piano bersama dan menemaniku menonton drama korea yang membuatku menangis hingga larut malam…”

“aku dan Yerim berencana untuk pergi ke rumah Rae Sun untuk mnta , maaf. “

“JINCHA? Aku ikut denganmu Taec!”

“Aku juga!”

“NDEE NDEE.. Apa kalian mau ikut juga?”

“JINCHAAA? NDEE! AKU IKUT!” seru Junho, Junsu, dan Chansung.

---Di Rumah Rae Sun---

Ommo~ Rae Sun tinggal dirumah atap? Rumah ini kelihatan begitu kecil! Kami semua naik ke atas. Kami memanggil Rae Sun terus menerus. Namun tidak ada yang membuakakan.

“HYAAA! Apa aku sejahat itu hingga ia tidak mau membuka pintu? Seperti aku telah mencuri harta berharga darinya saja!”

“kau sudah berkata kasar padany! Bagaimana bisa kau menganggap itu kesalahan kecil?”kata oppaku sambil memukul kepala Ye Rim.

“Rae Sun-a.. jeball buka pintu ini.. nan jeongmal boggoshippo…” kataku lemas sambil menempelkan badanku di pintu rumah Rae Sun.”

“pintu itu tidak akan terbuka. Pemiliknya belum pulang dari hari kamis yang lalu.” Kata seorang namja bermata tajam dan dingin yang sedang membawa sekaleng kopi.

“pukul 5 sore. Biasanya Rae Sun akan keluar rumah untuk jogging sore dan minum kopi. Iyaaa, kopi kesukaannya adalah rasa mocca cream. Dia bahkan bisa meminum 3 kaleng sekaligus. Meskipun ia tahu ia tidak kuat minum banyak kopi, tapi ia tetap melakukan itu setiap harinya.” Kata namja ini sambil menaruh 1 kaleng kopi di samping pintu rumah Rae Sun. mwoo? Ada 4 kaleng kopi dan 4 kotak susu vanilla disini. Apa Rae Sun tidak mengambilnya?

“hyaaa, kau siapa? Mengapa kau jadi sok tau tentang Rae Sun?” kata Junho.

“Rae Sun tidak pulang sejak hari kamis pagi pukul 5 pagi pergi dengan seorang namja yang malam sebelumnya menginap dirumahnya.” Katanya lalu menatap tajam pada Ye Rim. Ye Rim tertunduk saat melihat namja itu. ada hubungan apa antara mereka berdua?

“seperti apa namja itu?” Tanya Taec Oppa padanya.

“jadi kau, yeoja yang membuat Rae Sun menangis dan kecewa? Kau Kim Ye Rim-ssi? Brapa kali sudah kukatakan JANGAN PERNAH MENYENTUHNYA YAAA YE RIM-SSI! Apakau tuli? Atau otakmu sudah tidak bisa digunakan lagi HAAAHH?”

“HYAAA! JANGAN MEMBENTAK YEOJACHINGUKU KAU!” kata Taec Oppa sambil mencengkram kerahnya.

“chagy! Lepaskan cengkramanmu! Jebal lepaskan!” kata Ye Rim panic. Mwoo? Mengapa ia tidak membela namjachingunya? Aku dan yang lainnya hanya bingung melihat semua ini. Taec Oppa lalu melepas cengkramannya, dan namja itu malah mencengkram kerah baju Ye Rim.

“YAAA! NOE! SUDAH BERKALI-KALI KU KATAKAN JANGAN LAKUKAN TINDAKAN YANG CEROBOH DAN JANGAN MENGUSIKNYA! APA KAU TIDAK BISA MENDENGARKU? KAU HARUSNYA SELALU MENURUTI KATA-KATA OPPAMU YE RIM-SSI!” teriak namja itu. MWO? Kami semua semakin kaget.

“jos…jos..josseonghamnida Oppa. Tapi kau harus menghentikan obsesi gilamu terhadap yeoja itu!”

“OBSESI GILA? NOE…! JINCHAAA…!!!!! *PLAAAAAKK* SURUH SEMUA CHINGUMU PERGI DARI SINI! Aku akan menyuruh Kim Jong Do mengantarmu pulang! Dan jangan berani-beraninya kau temui aku saat kau belum menyesali semua perkataanmu barusan NDE!” kata namja itu sambil menatap tajam Ye Rim.

Kami semua terpaksa pergi karna Oppa Ye Rim sudah sangat meledak-ledak. Ia bahkan menampar Ye Rim. Ye Rim tidak pulang bersama kami karena ia dipaksa Oppanya untuk pulang bersama pengawal pribadi mereka. Obsesi gila? Apa maksud dari itu semua? Aku sangat bingung dengan semua ini.

---Malam harinya---

[Han Rae Sun pov.]

Akhirnya kami sampai di depan rumahku. Awalnya Khun ingin menginap dirumahku, namun aku melarangnya karena aku yakin Eommanya pasti sangat khawatir dengannya. Ia lalu membukakan pintu mobilku. Ia lalu memelukku, dan mengecup keningku. Tidur yang nyenyak Chagy, saranghae.. bisiknya di telingaku. Aku sangat senang, akhirnya.. aku menemukan seseorang yang benar-benar menyayangiku. Saat mobil Khun mulai melaju, aku merasa perasaan yang tidak enak. Seperti ada seseorang di tangga naik kerumahku yang gelap itu. dan ternyata, benar.

“ini dia putri yang pintar melarikan diri, sekarang mau kabur kemana lagi kau haahh” teriaknya, salah seorang pengawal Appaku.

Aku sangat ketakutan, aku berjalan mundur dengan perlahan, perlahan, lalu… mulai berlari! Aku berlari sekencangnya namun, aku malah berakhir di jalan buntu. Aku tidak memiliki kesempatan, kakiku juga sakit karena terkilir saat tadi berlari. Aku sudah tidak kuat berdiri. Apakah ini akhir dari semua ini? Aku akan kembali ke neraka itu lagi. Aku langsung memeluk kakiku, dan memejamkan mata, aku menangis. Bisa ku dengar tawa girang mereka. Namun tiba-tiba, buk-bak-buk! Dalam sekejap tawa girang mereka tidak terdengar lagi.

“Gwaenchana?” Tanya seorang namja. Aku masih mmejamkan mataku, aku takut, sangat takut. Perlahan aku buka mataku, itu.. itu.. itu… ---TO BE CONTINUED---

mianhae kalo banyak salah grammar ato ceritanya ruwet. ini pengalaman pertama kalinya soalnya, hehe. ^^
yang baca tolong tinggalkan komentar yaaa :)
Baca Selengkapnya...

FANFICTION 2PM - Don't Worry, We Are Here part 8


.

Tittle : Don’t Worry, We Are Here.

Cast : Member 2pm , Han Rae Sun, IU, Kim Yerim, Myung Soo (L). *other

Genre : Romance, Family

---BEFORE--- “HYAAA! PERGI DAN JANGAN PERNAH GANGGU DIA! KAU TIDAK TAU APAPUN TENTANGNYA! JANGAN DEKATI DIA DAN PINDAHLAH DARI SINI!”

“mwo? Apa katamu? Aku tidak tau apapun tentangnya? Cihh… apa kau tau Rae Sun telah kabur dari rumahnya sudah 2 tahun ini?”

“NDE! AKU TAU SEMUA TENTANGNYA!”

“jincha? Kau tahu bahwa dia kabur dari Appanya, Presdir Han Gil Man? Iya, pengusaha pertambangan terbesar yang sukses di Singapura?"

MWORAGO? apa yang di katakannya? Rae Sun.....

---NEXT---

“Apa kau tahu selain dalam bernyanyi, dia juga mempunyai bakat yang baik dalam balet? Apa kau tau dia telah kehilangan orang yang dicintainya 2 tahun yang lalu karena kecelakaan di depan caffee di Daegu? Apa kau tau bagaimana usahanya untuk masuk ke Seoul High School? APA KAU MENGETAHUINYA HAAAHHH?” teriaknya sambil melepaskan tanganku yang mencengkram kerah bajunya.

MWO? Rae Sun, adalah anak Han Gil Man pengusaha kaya yang terkenal itu? Mengapa Rae Sun tidak mengatakan hal itu padaku? Aku hanya tertunduk dan terdiam, aku mencoba mengingat apa yang telah Rae Sun ceritakan padaku. Ani . Dia tidak bercerita sedikitpun tentang tentang nama ayahnya.

“kau tidak tahu kan? Aku telah mengenalnya sejak ia masih kecil kau tahu! Aku tahu semua hal tentangnya, tentang kebiasaannya, makanan favoritnya, aku tahu! Aku tahu kemana dia pergi selama 2 tahun terakhir ini, bagaimana perjuangannya untuk masuk ke sekolahmu, perjuangannya mempertahankan kehidupannya yang mandiri AKU TAHU! Namun aku baru mempunyai keberanian sekarang untuk membantunya, menjadi seseorang yang akan selalu berada disisinya! Jadi jangan pernah menganggap remeh aku! Jika aku memang pegawai appanya, aku akan membawa Rae Sun dari2 tahun yang lalu kau mengerti? Jadi, JANGAN PERNAH KAU CAMPURI URUSANKU!” cercahnya lantas berjalan menuju rumah atapnya. Rae Sun… yeoja itu, benar-benar menyimpan banyak rahasia. Aku kira hanya aku yang mengetahuinya. Namun namja itu….

---beberapa hari kemudian---

[Nichkhun pov.]

Beberapa hari ini, Taec dan Rae Sun sangaaat dekat. Namun ada sesuatu yang mencurigakan dari mereka berdua. Rae Sun pun jadi terlihat berubah,dia jadi pendiam. Ada apa ini sebenarnya? Aku memutuskan untuk duduk di bangku taman di dekat sekolah, tempat itu sangat sepi. Jarang ada yang kesana karena letaknya lumayan jauh dari gedung sekolah. Aku akan menenangkan pikiranku disana. Aku akaan..

*BRUUK*

“ahh! Khun-a! kemari ikut denganku!” kata Rae Sun yang Nampak ketakutan dan menarikku untuk duduk di bangku taman itu.

“Wae apa yang…..”

Chu~ Rae Sun menciumku! Sambil memegang pipiku! Jantungku berdebar begituu kencang, rasanya seperti ingin menari kegirangan! Namun, ada apa Rae Sun tiba-tiba menciumku? Jantungku sangat berdebar-debar. Apa dia selama ini menyukaiku?

“ahh, kemana kaburnya anak itu? Bagaimana bisa dia menuruni tangga dengan cara seperti itu? Anak itu memang..” kata seorang ahjussi ber-jass hitam kepada temannya.

“tentu saja dia bisa, dia seorang penari balet, pasti dia bisa melakukannya..” Tiba-tiba RaeSun mendorongku hingga aku terlentang di Bangku taman lalu menciumku lagi. Apa Rae Sun sebenarnya maniak?

“HYAAA! Jangan lakukan itu disini nak!” teriak salah satu ahjussi tersebut. Namun Rae Sun malah menahanku seperti tidak membolehkanku melepaskan itu.

“aishh~ anak jaman sekarang memang tidak tahu sopan santun hyung, sudah! Aku mulai risih melihatnya!” lalu mereka pergi kea rah gedung utama sekolah. Rae Sun langsung melepasku. Wajahnya terlihat meraah sekali.

“HYAAAA RAE SUN-A! APA KAU ADALAH MANIAK?”

“mianhae Khun.. jeongmal mianhae.. aku..aku benar-benar harus melakukan itu..” katanya sambil tertunduk malu.

“apa kau menghindar dari kedua ahjussi tadi?”

“NDEE! Mereka….mereka…mreka adalah preman di dekat rumahku, mereka kemarin mau meminta uangku, tapi aku berhasil kabur. Tapi mereka bahkan sampai mengejarku kemari. Aku jadi takut Khun, makanya aku melakukan itu.. ku mohon jangan katakan pada siapa pun nde?”

“ada syaratnya!”

“apa? Aku akan melakukan semuanya! Asal kau tak mengatakan itu pada siapapun!”

“syarat pertama, kau harus mau menggantikan Ye Rim dalam SHOWCASE nanti.”

“baiklah.. hanya itu sajakan?”

“ani! Syarat kedua, kau harus duduk sebangku denganku. Dan syarat ketiga, kosongkan semua janjimu di hari sabtu dan minggu! Kita akan berkencan nde?”

“MWO?? Aku setuju-setuju saja dengan syarat kedua, tapi syarat ketiga..?? aku ada..”

“aishh diam! Bagaimana bisa aku membiarkan yeoja yang menciumku pergi begitu saja hahh? Kau tau walaupun aku sangat tampan, aku belum pernah berciuman sebelumnya kau tau? Jadi kita harus berkencan!”

“MWO? Taec bilang kau pernah berciuman dengan Wooyoung dan Chansung!

“HYAAAA! Maksudku, kau yeoja pertama! Jadi, tidak ada alsan untuk menolaknya. Arraseo?”

“HYAAA! Kau ingin melakukan apa padaku! Shireo! Aku tidak mau! Aku tidak akan..”

“Taec-ah, aku ingin mengatakan padamu kalau Rae Sun baru saja..” kataku sambil menggodanya seaakan –akan aku akan mengirim pesan kepada Taec.

“NDE NDE NDEE! Aku mau! Tapi awas saja kalau sampai kau melakukan sesuatu padaku!”

“baiklah. Akan kutunggu! Ohh iya, jangan lupa, kami selalu latian mulai hari senin hingga kamis sepulang sekolah di sanggar tari di sekolah. Arratchi?”

“Nde… aku akan datang!”.

---Ke Esokan Harinya---

[Han Rae Sun pov.]

Akhirnya aku ikut berlatih bersama member 2PM untuk SHOWCASE. Karena kebodohanku itu, aku jadi harus mulai bernyanyi lagi. Tapi saat itu memang tidak ada pilihan lain! Aku akan bernyanyi duet dengan Khun. Khun terus meminta mengulang dari awal jika ada yang sedikit fals atau salah lirik. Aigoo~ tenggorokanku sampaikering rasanya.. ~.~

“Ini Rae Sun minum untukmu..” kata Taec oppa. Ohh, namja ini.. senyumnya… aku hanya melongo melihatnya..

“Hyaaa! Rae Sun-a!”

“Ahh, nde Taec.. ada apa?”

“aku memberikanmu minum.. minumlah…”

“nde.. gomawo…” kami lalu mulai berbincang-bincang seperti biasa. Ia bertanya apakah aku masih menjaga perpustakaan, bagaimana JungHa saat aku mengajarkannya tentang berhitung, dan masih banyak lagi. Lalu tiba-tiba…*BRAAAAAKK* suara pintu yang di buka secara kasar. Lalu nampaklah seorang yeoja yang cantik. Dari raut wajahnya dia terlihat sangat marah dan berapi-api. Dia lalu melirik ke arahku dan Taec sambil mengepalkan tangannya.

“Ye Rim-a? kau sudah sehat? Bagaimana bisa kau membuka pintu dengan kasar seperti itu?” Tanya Junho.

Yeoja itu langsung berjalan menuju aku dan Taec. Dia langsung menarik kerah bajuku hingga aku yang awalnya sedang duduk jadi berdiri. Yeoja ini begitu kuat!

“HYAAAA! APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN TAEC OPPA HAAHH?”

“a..a..ani.. a..a..aku..”

“Ye Rim-a! Hentikan!”

“JANGAN DEKATI NAMJACHINGU-KU KAU MURID BARU!!”

“MWOO??” seru semua orang yang berada diruangan itu.

“kau dan Taec, sudah berpacaran?” Tanya Junho.

“NDEE! KAMI SUDAH BERPACARAN SELAMA 2 TAHUN INI, NAMUN TAEC SELALU MENUTUP-NUTUPINYA! Awalnya aku biasa-biasa saja. Namun semenjak ada yeoja ini, Taec jadi berubah! AKU BAHKAN MENGIRIMKAN PENGAWALKU UNTUK MENGIKUTI KALIAN BERDUA! AKU TAU SEMUA YANG KALIAN LAKUKAN! Saat kau dan yeoja ini berbelanja, kau rela dipukuli oleh ahjussi yang awalnya ingin menjemput yeoja ini! Kau bahkan membawanya ke sebuah taman dan membiarkannya menangis dalam pelukanmu! Aku sudah tidak bisa bersabar lagi oppa!!”

“MWO? Taec dan Rae Sun berpelukan? Rae Sun menangis? Ahjussi yang menjemputnya?” member lain mulai bertanya-tanya padaku, semua orang melihatku, menyudutkanku.

“YERIM-AH! HENTIKAN!”

“JANGAN MENTANG-MENTANG KAU MENGGANTIKANKU DALAM BERNYANYI, KAU PIKIR KAU BISA MENGGANTIKANKU! KAU HANYA BERAKHIR PADA POSISI KE DUA AKHIRNYA! KAU PAYAH DAN HANYA BISA MEMANFAATKAN RASA KASIHAN DARI ORANG-ORANG DISEKITARMU HYAAA KAU MURID BARUU!”

*DEEGGG* Kata-kata itu, mengingatkanku pada kejadian yang pernah kualami dulu! Tubuhku langsung lemas, aku terjatuh dilantai. Bulir-bulir airmataku mulai berjatuhan..

---Flash Back START---

Saat SD kelas 3.

Appa baru saja memarahiku karena aku mendapat peringkat kedua. Ayah memarahiku didepan semua teman-temanku.

“LAGI-LAGI PERINGKAT DUA? APAKAH KAU SEPABO ITU HINGGA KAU TIDAK BISA MENJADI YANG NOMOR SATU? EONNIMU SAJA BISA!”

“mianhae Appa, tapi aku sudah berusaha……”

“PADA AKHIRNYA KAU HANYA AKAN BERAKHIR PADA POSISI KE DUA! KAU PAYAH DAN HANYA BISA MEMANFAATKAN RASA KASIHAN DARI ORANG-ORANG DISEKITARMU! KAU TAU? EONNIMU SELALU MEMINTAKU AGAR BERSABAR DAN TIDAK MEMARAHIMU. NAMUN SAAT AKU MULAI BERSABAR, INI BALASANMU??” bentak Appaku di depan teman-temanku.

Dia begitu marah sehingga ia langsung meninggalkanku disana. Semua teman-temanku mulai mengelilingiku dan menertawakanku. Mereka juga berseru, “anak yang pabo!” “dia adalah yeoja pabo!” “jangan berteman dengannya! Kau bisa ketularan pabo!” aku terduduk lemas di lantai. Aku menangis keras, namun mereka semua malah semakin menertawakanku dan masih mengejekku. Lalu..

“HYAAAA! JANGAN BERANI-BERANINYA KAU MENGGANGGU DAN MENYENTUH YEOJACHINGUKU! PERGI! PERGI!” teriak seorang namja yang terlihat sebaya denganku. Namun mereka malah semakin menertawakanku.

Mereka mulai berseru lagi, “yeoja itu masih kecil sudah mempunyai namjachingu? Pantas saja dia pabo! Pasti namja itu juga pabo!” seru mereka sambil menertawaiku. Ia menarikku pergi, namun kakiku terlalu lemas untuk berdiri, jadi dia langsung menggendongku. Mereka semakin bersorak. Aku sangat…sangat…. Aku sangat malu! Namja ini bukan melindungiku malah membuatku lebih terlihat menjijikan! Namun setelah agak jauh, dia menrunkanku dari gendongannya. Aku mnatapnya seperti tidak percaya,

“Hyaa! Sampai kapan kau akan menatapku seperti itu?” aku masih terdiam dan menatapnya dengan tatapan kaget. Lalu.. dia langsung memelukku.

“uljimayo~ kau adalah yeoja yang cantik. Jika kau menangis kau akan terlihat jelek Rae Sun. kau tidak pabo! Kau sangat pintar! Hanya saja Appamu belum menyadarinya.. jangan menangis nde?”

Entah mengapa, aku jadi sangat tenang, aku menangis lama dipelukannya. Lalu tak lama kemudian, ada seorang ahjumma memanggilnya.

“dolyeonnim, kita harus pulang sekarang..” kata ahjumma itu ramah.

“Ndee, jangan menangis lagi nde? Bye bye..” kata namja itu, ia lalu naik mobil itu dan pergi pulang. Ia sempatmelambaikan tangannya padaku.

Ahh~ aku sampai lupa menanyakan siapa namanya! Bahkan aku juga lupa berkata gomawo kepadanya. Hahh~ -__-

---Flash Back END---

Lagi lagi, aku diharuskan menjadi yang kedua. Mereka selalu meremehkanku. Waktu itu, jika tidak ada namja itu, mungkin aku tidak akan bersemangat pergi bersekolah lagi. Tapi sekarang? Apakah aka nada seseorang yang menolongku? Ye Rim sepertinya sudah mencapai puncak titik kemarahannya, ia hendak menamparku karena aku yang hanya diam dan tidak memberikan penjelasan apapun. Lalu…

“HYAAAA! JANGAN BERANI-BERANINYA KAU MENGGANGGU DAN MENYENTUH YEOJACHINGUKU! PERGI! PERGI!” teriaknya sambil menahan tangan Ye Rim.

---TO BE CONTINUED---

mianhae kalo banyak salah grammar ato ceritanya ruwet. ini pengalaman pertama kalinya soalnya, hehe. ^^
yang baca tolong tinggalkan komentar yaaa :)
Baca Selengkapnya...