http://i1083.photobucket.com/albums/j384/darbu/186066_1478005695_7345310_n.jpg

FANFICTION 2PM - Don't Worry, We Are Here part 11


.

Tittle : Don’t Worry, We Are Here.

Cast : Member 2pm , Han Rae Sun, IU, Kim Yerim, Myung Soo (L). *other

Genre : Romance, Family

Author : Dea Andini Putri

---BEFORE---

Tanpa sadar aku mulai menitikkan air mataku. Aku benar-benar merindukan Jin Ki. Jin Ki-yaa, aku benar benar kesepian… jeongmal boggoshippo..

“HYAAA! RAE SUN-A! KELUAAR! AKU TAU ITU KAU! MENGAPA KAU SAMPAI HARUS MEMBUTUHKAN BANYAK PENGAWAL HAAAHH?” teriak seorang yeoja di depan pintu.

---NEXT---

Suara itu.. suara itu.. tiba-tiba hatiku rasnaya seperti tersayat. Aku sangat menghafal suara itu, suara dari seorang yeoja yang membuatku hidup susah selama 2 tahun ini, yang membuatku harus menutupi hidupku dari semua orang yang menyayangiku… aku menaruh gitar itu dan menuju pintu. Awalnya aku ingin membuka pintu ini, namun….

“bawa dia pergi jauh dari sini nde segera!” kataku pada pengawal MyungSoo.

“NDEE misseu..”

“HYAAA! BAGAIMANA BISA KAU MELAKUKAN HAL INI PADA EONNIMU SENDIRI HAAA?? APPA MENCARIMU TERUS-TERUSAN KAU TAHU! IA JUGA SEDANG…..” *BRAAK* aku membuka pintu dengan keras.

“WAE? UNTUK APA IA MENCARIKU? IA PUNYA KAU UNTUK DI BANGGAKAN! UNTUK APA MENCARIKU! PERGILAH! HIDUPKU SUDAH CUKUP BAHAGIA TANPA ADANYA DIRIMU DAN APPA!”

“APPA SEDANG SAKIT PARAH! APA KAU TETAP TIDAK PEDULI?”

“UNTUK APA PEDULI? APA DIA PERNAH MEMPERDULIKAN AKU SAAT AKU MENDAPAT PERINGKAT KEDUA??”

“TAPI APPA MEMBUTUHKANMU RAE SUN-A!”

“AKU TIDAK PEDULI! SEKALIPUN AKU MATI, APPA TIDAK AKAN PEDULIKAN?”

“HYAAA RAE SUN-A! HENTIKAN!”

[Nichkhun pov.]

Aku tidak menyangka Rae Sun akan berkata seperti itu. aku sudah tidak tahan melihat dan mendengarnya!

“lepaskan yeoja itu!” kataku pada 5 ahjussi berjass ini.

“ANDWAE!”

“selesaikan semuanya di dalam!” kataku sambil menariknya masuk ke ruang latihan. Aku mendudukan mereka berjejeran. Tampak sekali tatapan benci yang ia arahkan pada yeoja ini. Yeoja ini seperti ketakutan dan ragu.

“Rae Sun-a, joesoenghamnida… maafkan kami yang meragukanmu.. ternyata kau benar, ia bukan eomma yang baik.. maafkanlah kami Rae Sun..” RaeSun hanya diam.

“ia mengambil seluruh asset perusahaan kami, dan mengalihkannya dengan atas namanya. Kami semua tidak punya rumah, kami tinggal dirumah attorney Han untuk sementara..” lanjut yeoja itu, namun ia masih diam.

“Appa terkena stroke parah dan obatnya akan segera habis. Memang masih stroke ringan, tapi jika ia terus-terusan stress strokenya akan semakin parah…” cercah yeoja itu. namun masih belum ada tanda-tanda Rae Sun akan mulai berbicara.

“ahh aku tau! Kau merindukan Jin Ki kan? Makanya kau menyanyikan lagu tadi? Jin Ki terkena Magh akut karena semenjak kepergianmu dia selalu makan tidak teratur. Bahkan semalam ia muntah darah, namun ia selalu berkata bahwa dirinya baik-baik saja.” Rae Sun mulai mengangkat kepalanya. Siapa Jin Ki?

“jadi, kau datang kepadaku, untuk meminta uang untuk membeli obat Appa? Kau pikir aku mempunyai bannyak uang HAAAHH? Dan mengapa kau tidak bisa menjaga Jin Ki dengan baik?”

“maka dari itu, pulanglah! Pergi kerumah attorney Han! Temui mereka!”

“ANDWAE! AKU TIDAK AKAN MELAKUKANNYA!” bentaknya lalu berlari keluar ruangan ini. Aku mengikutinya keluar, ternyata ia pergi ke taman sekolah, tempat yang membuat kami jadi sedekat ini. Lalu, ahh! Aku kan mempunyai kunci rumah Rae Sun! aku mempunyai sebuah ide!

[Han Rae Sun pov.]

Aku benar-benar emosi! Yeoja itu, berani-beraninya ia menampakkan batang hidungnya di hadapanku! Dengan beralaan Appa sakit, dan… JinKi.. tidak bisa kututupi perasaanku bahwa aku sangat khawatir dan penasaran dengan keadaanya sekarang. Aku pulang dengan naik bus, karena aku malu dengan Khun. Aku membuka pintu rumahku. MWO? Rumahku tidak terkunci? Aku membukanya perlahan lalu..

*BRAAAAK* ada sebuah tas dilempar kearahku..

“KHAA! Temuilah ayah an Jin Ki!” kata Khun yang sudah berada di dalam.

“ANDWAE! SUDAH KU KATAKAN AKU TIDAK MAU KHUN!”

“aku tidak ingin mempunyai chagiya yang tidak menyayangi keluarganya!”

“kalau begitu putus saja! Gampang kan?”

“MWO? Hyaaa! Bahkan kau berani berteriak kepada Eonnimu sendiri, dan tidak peduli dengan Appamu! Apabila aku sakit parah kau juga akan begitu?”

“Tentu saja tidak! Karna….”

“temui mereka sekarang!” teriak Khun yang langsung megambil tas itu dan menarikku.

“HYAAA! KHUN-A! AKU TIDAK MAU!”

Namun ia tidak mendengarkanku.

[Han Jin Ki pov.]

Ahh, lambungku sakit sekali.. namun obatku sudah habis! Aku harus kuat! Sebentar lagi Mi Sun Noona akan membawa Rae Sun! ia pasti akan menertawakanku jika aku kesakitan seperti ini! Aku baru saja membawa Appa berkeliling agar Appa tidak stress. Saat aku kembali ke rumah attorney Han, Mi Sun datang. Awalnya aku sangat senang, namun.. ia datang sendiri. Ahh~ harusnya aku memang tidak berharap lebih. Didalam rumah…

“tidak menemukannya kan?”

“ani! Aku bertemu dengannya!”

“lalu mana dia sekarang?”

“dia..dia…”

“tidak mau pulang nde?”

“mianhae Jin Ki-ya..”

“Noona, ingatkah saat dulu? Waktu kecil kau tidak mau pergi ke sekolah. kau benar-benar orang yang keras. kau membentaknya, bahkan melemparnya dengan bola tennis Appa. Namun apa yang dia lakukan? dia tidak pernah meyerah! Sama sekali! Ia terus memaksamu, dan menasehatimu. Ia tidak menyerah walaupun kau sudah melakukan hall yang sangat jahat padanya. Sampai pada akhirnya, ia mengatakan padamu,’Mi Sun Eonni kau tau? jika kau tidak sekolah, kau akan menjadi seperti aku! Kau akan dimarahi di depan chingumu oleh Appa. Kau tidak boleh jadi seperti aku! Kau harus jadi yang lebih baik Eonni!’ aku ingat sekali ia sampai dipukuli oleh Appa karena ia membolos kursus matematikanya demi untuk memintamu kembali bersekolah. Tidak bisakah kau membalas itu?” Noona hanya terdiam.

Aku meninggalkan Noona dan duduk di teras depan. Aku menikmati angin yang berhembus. Mi Sun-ssi, orang yang dulu selalu dibanggakan Appa, ternyata tidak bisa berbuat apapun. Ku dengar isak tangis Mi Sun noona dari dalam. Ia Nampak sangat menyesal. Aku memejamkan mataku, lalu ada sebuah mobil berhenti di depan rumah. Seorang namja keluar, dan membukakan pintu untuk orang disebelahnya. Namun orang itu tidak keluar, hingga namja itu menariknya paksa. MWOO? Rae..Rae..Rae Sun?

“ANDWAE! AKU TIDAK MAU KHUN!” teriak Rae Sun di depan rumah. Namun namja itu tidak peduli, ia menggendong Rae Sun dan membawanya masuk.

“Rae Sun-a..”

[Nichkhun pov.]

“RaeSun-a..” kata namja itu dengan mata berkaca-kaca. Namja ini bahkan terlihat mirip seperti Rae Sun! dari sorotan matanya dapat terlihat betapa kagetnya ia bertemu Rae Sun. seperti baru bertemu orang yang sudah lama tidak bertemu. Rae Sun masih menundukan kepalanya, seperti tidak mau melihat ke arah namja itu. namun namja itu perlahan-lahan mulai maju.. dan… memeluk Rae Sun! MWO?

“Rae Sun-a! nan..nan… nan jeongmal boggoshippo! Mengapa kau begitu jahat meninggalkanku sendiri selama 2 tahun ini! Kau tahu? Hidupku brantakan Rae Sun-a!” seru namja itu seraya menangis.

Aku melihatnya. Rae Sun menangis dan mulai membalas pelukan namja itu. lalu yeoja yang tadi pun keluar dan melihatku. Aku memberinya sapaan bow kecil. Saat sudah didalam rumah, aku melihat seorang Ahjussi yang duduk di atas kursi roda. Yeoja itu berkata bahwa itu Appanya. Ia terkena stroke ringan, namun itu membuatnya tidak bisa berjalan.

“Rae Sun-a.. maafkanlah Appamu yang bodoh ini.. yang tidak mau mendengarkan apapun yang kau katakan, yang selalu membanding-bandingkan dirimu dengan Mi Sun, Appa benar-benar menyesal. Lihat kami sekarang? Kami semua membutuhkanmu…” Rae Sun hanya diam. Aku menyenggol lengannya agar ia berbicara sesuatu. Namun ia hanya diam saja.

“ahh iya Rae Sun, bisakah kami tinggal di rumahmu? Istri attorney Han selalu memaksa kami untuk segera pindah. Jadi, kami harus segera pindah. Gwaenchana?”

“rumahku terlalu kecil untuk ditinggali oleh banyak orang.”

“tinggalah dirumahku, Eommaku pasti mau menerima kalian..”

[Han Rae Sun pov.]

“tinggalah dirumahku, Eommaku pasti mau menerima kalian..” kata Khun. MWO? Apa ia gila?

“kau tidak perlu melakukan itu Khun! Lihat! Disana ada Mi Sun! Han Mi Sun kebanggan Appa yang selalu bisa diandalkan dan tidak pernah mengecewakan Appa! Jadi untuk apa kau membantunya?” teriakku marah.

“Eommaku adalah orang yang pintar memasak! Kalian pasti senang dengan masakannya! Sudah, ayo segera kemasi pakaian kalian, aku tunggu di mobil nde? Jika ada yang butuh ku bantu untuk mengangkat koper-koper kalian, panggilah aku!”

“shireo, aku mau tinggal bersama Rae Sun! aku tidak peduli sekecil apapun rumah itu selama aku bersama Rae Sun itu tidak akan menjadi masalah!” jawab Jin Ki.

“MWO? HYAA! BAGAIMANA BISA AKU MEMBIARKAN YEOJACHINGU-KU TINGGAL 1 ATAP DENGAN NAMJA?!” teriak Khun dengan wajah yang terlihat seperti cemburu. Aku malah tertawa kecil melihat ekspresinya! Kekeke~

“apa salahnya aku tinggal dengan Noonaku sendiri? Apa kau tidak pernah tinggal serumah dengan noonamu?” wajah Khun terlihat linglung. Apa ia baru menyadari bahwa Jin Ki itu dongsaengku? Pabboyaaa~ kau telmi sekali Khun.. -__-

“ahh, noe..noe.. dongsaengnya Rae Sun? ahaha.. ku kira kau siapa… sinilaah! Mari kita berteman nde?? Aku akan menjadi hyung yang baaaikkk untukmu! ^^ begini saja, Mi Sun-ssi dan Appamu tinggal dirumahku, dan kau tinggal di rumah atap Rae Sun. bagaimana?” Aku mulai jengkel dengan Khun. Mengapa ia jadi sok baik seperti ini pada keluargaku? Selama di mobil aku hanya diam dan tidak berbicara apapun. Tidak apalah aku harus tinggal dengan Jin Ki. selama tidak harus tinggal dengan Mi Sun dan Appa lagi!

---2 minggu kemudian---

[Han Gil Man pov.]

Beberapa hari ini Rae Sun tidak mengunjungi kami. Begitu juga anak pemilik rumah yang rumah ini. Ia bilang SHOWCASE sudah semakin dekat, jadi mereka berlatih sangaaat keras! Aku senang bisa bertemu Rae Sun lagi. Aku duduk termenung di halaman belakang rumah ini. Rumah ini memiliki halaman belakang rumah yang sangat luas.

“Gil Man-ssi, aku buatkan teh untukmu.”

“gomawo, Yenjit (eommanya Khun)…”

“Teeragiat akan pulang besok. Ia begitu senang saat mengetahui kau berada di rumah. Ia langsung meminta agar dia bisa pulang cepat.”

“ahh~ Teeragiat. aku tiba-tiba teringat saat kita dulu selalu berkumpul bersama saat berkuliah di Thailand.”

“iyaa, kita adalah teman yang begiituuuu dekat. Kau dengan Su Ni, dan aku dengan Teeragiat. aku masih ingat saat pertama kali kita menonton bioskop bersama. Kau memperlakukan Su Ni dengan saangat baik sehingga aku iri dan ingin Teeragiat melakukannya juga.”

“ahh~ Su Ni. Aku sangat merindukannya… apa, semua ini terjadi karena aku mengkhianatinnya? Karena aku menikah dengan yeoja lain, yang tak taunya malah membuat keluarga dan hidupku hancur.”

“Su Ni dulu sangat ingin anak kami kelak akan menikah, sehingga kita akan menjadi 1 keluarga besar yang bahagia. Aku masih mengingat itu, saat Su Ni mengatakannya dengan matanya yang berbinar itu… ternyata, tanpa perlu kita jodohkan, mereka pun sudah bertemu dan saling mencintai layaknya kau dan Su Ni, aku dan Teeragiat.”

“apa Rae Sun pernah kesini sebelum ini?”

“ndee.. ia pernah menginap semalam di sini. Khun melihatnya tertidur di salah satu tempat bekerjanya. Ia kasihan padanya, ia ingin mengantarnya pulang, namun ia tidak tahu di mana rumah Rae Sun. maka dari itu Khun membawanya kesini.”

“mwoo? Kau pasti mengenalinya kan?”

“saat aku membukakan pintu untuk Khun dan melihatnya, aku langsung mengenalinya. Ia mewarisi kecantikan Su Ni, mata itu, itu benar-benar mata Su Ni. Namun sifat keras kepalanya adalah turunanmu.”

“mengapa kau tak mengatakan apapun padaku?”

“aku ingin kau mengetahui semua ini sendiri.”

“kau benar-benar tidak berubah Yenjit-ssi.”

Kami terdiam sebentar. Aku menenggak the buatan Yenjit yang dari dulu memang enak rasanya. Yah, kami ber empat adalah sahabat baik. Takdir telah menyatukan kami kembali.

“tidakkah mereka berdua terlihat seperti kau dan Su Ni? Awalnya mereka tidak saling mengenal, rasa kasihan menyatukan mereka. Sama seperti saat kau dan Su Ni saling mengenal. Su Ni merasa kasihan padamu dan membiarkanmu tinggal di rumahnya meskipun ayahnya tidak setuju.”

ahh~ iya, aku sudah lama tidak bertemu mertuaku. Namun keaadanku yang seperti ini tidak memungkinkan aku untuk mengunjunginya.

“Yenjit-ssi, sampai kapan kemarahan Su Ni akan berakhir? Aku tidak sanggup harus menghadapi ini semua..”

“Rae Sun saja kuat hidup mandiri selama 2 tahun, mengapa kau tidak?”

[Rae Sun pov.]

“hyaaaa hyung? Aku hanya ingin berdua dengan noonaku, mengapa kau harus ikut?” omel Jin Ki.

“kau akan naik apa berjalan-jalannya hah?”

“kami bisa naik bus! Naik kereta! Seperti tidak ada kendaraan umum saja!”

“Ani! Kau harus menabung untuk membeli obat untuk Appa dan untuk dirimu sendiri!”

“kalau begitu, pinjami kami mobilmu, aku yang menyetir!”

“ANDWAE! Tidak ada yang boleh menyetir mobilku selain diriku sendiri! Lagipula, bagaimana jika ada yang menggangu Rae Sun?”

“hyung kau tidak tau? Noonaku ini atlet ballet, dia lincah dan pintar menghindar! Lagi pula aku juga atlet taekwondo sabuk hitam!”

“hyaa! Kalian hentikaaan! Aigoo~ Khun-a, aku sudah bilang aku tidak butuh kau antar! Sudah ada yang mengantar kami!”

“MWO? Jincha Noona? YEEEEYYY!”

“Hyaaa siapa yang mengantarmu? Apa dia selingkuhanmu?”

“ANIYOO! Sudahlah tenang saja! Ku pastikan kau bisa menghubungiku setiap saat nde!” Tak lama kemudian sebuah mobil ford hitam datang. Keluarlah sang supir dan mempersilahkan kami masuk. Aku dan Jin Ki berpamitan kepada Khun dan pergi.

“Noona, ini mobil yang keren!! Bagaimana kau bisa memiliki mobil sekeren ini?”

“aniyo, ini bukan milikku. Ini milik temanku. Dia sangat baik kau tahu! Dia selalu bisa membantuku! Bahkan dulu dia menyiapkan pengawal untuk berjaga disekitar rumah jika saja adapengawal Appa yang mencariku, hehe..”

“ahh~ jadi itu sebabnya kau sangat susah di cari? Ahh~ -___-“

“mianhae Jin Ki… pertama-tama aku akan mengenalkanmu kepada temanku itu nde?”

---TO BE CONTINUED---

mianhae kalo banyak salah grammar ato ceritanya ruwet. ini pengalaman pertama kalinya soalnya, hehe. ^^
yang baca tolong tinggalkan komentar yaaa :)

Posting Komentar