http://i1083.photobucket.com/albums/j384/darbu/186066_1478005695_7345310_n.jpg

FANFICTION 2PM - Don't Worry, We Are Here part 6


.

Tittle : Don’t Worry, We Are Here.

Cast : Member 2pm , Han Rae Sun, IU, Kim Yerim, Myung Soo (L). *other

Genre : Romance, Family



[Nichkhun Pov.]

HYAA! Apa yang mereka berdua lakukan? Apa Rae Sun menyukai Junsu? Mengapa ia membiarkannya tidur di pundaknya? Bahkan Rae Sun menyanyikan sebuah lagu untuk Junsu. Bisa-bisanya! Aku jadi curiga.

“hyung, tidakkah kau dengar itu? Rae Sun menyanyikan lagu untuk Junsu! Bukankah itu sangat cocok..”

“Hyaa! Mereka sangat romantic dan cocok bahkan jika dibandingkan dengan Junsu dan InJung!”

“Wae hyung? Aku tidak bermaksud berkata hal seperti itu, ato jangan-jangan, kau cemburu yaaa?”

“WAE? ANIYO! Mengapa aku harus cemburu dengan yeoja yang memanggilku ‘MESUM’!”

“MWO? Rae Sun pernah menyebutmu mesum? Hahahaha!”

“sudah diam! *sambil menyodorkan pisang kemulut Chanana*”

Aigoo, Chanana ini benar-benar. Mengapa dia berkata seperti itu? Aku juga, kenapa aku keceplosan berkata itu! Aishh~ paboyaa.. paboo!

“jika kau merasa cemburu, katakanlah kalau kau cemburu, jika kau suka, katakanlah kau menyukainya.” Kata Taecyon yang tiba2 mengagetkanku.

“Ani~ aku tidak cemburu!”

“lalu mengapa kau membentak chansung? Bukankah itu hanya sebagai kedok untuk menutupi perasaanmu? Chansung tadi hanya ingin mengatakan bahwa nampaknya Rae Sun cocok menggantikan Ye Rim di SHOWCASE kita nanti“

“Ahh, apa menurutmu begitu? Aku terserah padamu sajalah..”

“aku akan coba menawarkan hall ini pada Rae Sun.”

[Han Rae Sun pov.]

Waah, kasian sekali Junsu. Dia begitu menyayangi InJung-ah hingga seperti ini. Mungkin tidak apa bila kubiarkan dia tidur dipundakku sebentar. Sekilas aku jadi merindukan Min Ki Oppa. Tak terasa sudah 2 tahun dia meninggalkanku. Ahh~ Lee Min Ki Oppa, jeongmal boggoshippo…

--Flashback START—

“oppaa! Boggoshippo! *memeluk MinKi oppa*”

“Nado boggoshippo Rae Sun”

“aku lega kau pulang dari wajib militermu dengan selamat. Ayo oppa! Kita jalan-jalan nde?”

“Rae Sun-ah, tidak bisakah besok saja? Aku sangat lelah..”

“ayolaah oppa~ aku ingin menunjukkan banyak hal padamu! Nde?”

“hmm…. Nde, baiklah.. tapi hanya sampai jam 5 saja yaa Rae Sun?”

“NDE! Siap jendral!”

Akhirnya oppa yang paling kucintai pulang dari wamilnya. Aku benar-benar merindukannya. Sesuai dengan perjajnjianku, aku akan mengutarakan perasaanku ini pada Min Ki Oppa saat makan siang setelah ini. Kami banyak berbincang di jaln, aku menceritakan tentang sekolahku, dan Min Ki bercerita tentang wamilnya. Sesampainya kami di caffee..

“Oppa, kau tau? Aku sekarang sedang jatuh cinta lohh~”

“Nde? kau menyukai seorang namja atau yeoja Rae Sun? :p”

“hyaa! Memangnya aku lesbi? =,=” Aku juga normal Oppa! Kau mau tau siapa dia?”

“kuharap dia bukan namja brengsek lagi seperti Jung Nam Gil.”

“tentu saja tidak, kau mau tau siapa dia? Dia sedang duduk didepanku!”

“MWO? *celingak-celinguk* ahh, pelayan dengan jam tangan hitam itu yaa?”

“ahh ANI! Tentu saja.. tentu saja…. Itu kau Oppa.. saranghaeyo, Min Ki Oppa…”

“Huffh.. kau ini, bagaimana bisa kau jatuh cinta dengan oppamu sendiri?”

“aku tak bisa menyangkal perasaan ini Oppa, kau begitu baik, lucu, dan sangat memperhatikanku, maka dari itu aku..”

“sudah kukatakan berapa kali Rae Sun? namja yang baik padamu tidak selalu menyukaimu..”

“hmm.. gwaenchana.. kau tidak menyukaiku juga tidak apa… :’)”

“mianhae Rae Sun, jeongmal mianhae. Yang kusukai selama ini sebenarnya adalah… Eonnimu, Han Mi Sun..”

“MWO?? HYAAA~ KAU BAHKAN TIDAK DEKAT DENGANNYA! BAGAIMANA BISA KAU MENYUKAINYA?”

“kami memang hanya dekat via sms dan telefon, selama wamil aku rajin menelponnya, sehingga aku jadi menyukainya… mianhae Rae Sun..”

“*menggebrak meja* SAAT KAU WAMIL KAU TIDAK PERNAH SEKALIPUN MENELPONKU, KAU BAHKAN TIDAK MENGANGKAT TELPONKU, MENGAPA SELALU MI SUN? KENAPA SELALU MI SUN YANG DIBANGGAKAN? APA AKU BEGITU MENJIJIKAN UNTUK DIBANGGAKAN?”

“yaa Rae Sun! tunggu, ini tidak seperti itu, kau juga mempunyai kelebihan, kau pintar bernyanyi, menulis, dan…”

“lupakan semuanya Oppa!”

Aku berlari menuju jalan, aku mencari taxi yang bisa membawaku jauh dari sini. Min Ki oppa terus-terusan memanggilku, namun aku tidak mempedulikannya hingga.. *CIIITTT BRUUKK* suara apa itu? Aku menoleh kebelakang dan, MinKi oppa tertabrak! Aku segera berlari melihatnya.

“Oppa, maafkan aku, aku hanya butuh waktu.. tolong jangan tinggalkan aku Oppa..”

“Maafkan aku Rae Sun, aku tidak bermaksud menyakitimu…”

“hajima oppa! Hajjima!”

“Rae Sun, *memegang pipiku* mianhae…” lalu matanya tertutup. Nadinya berhenti. Aku menangis sejadi-jadinya. Ada MinKi oppa disampingku saja hidupku begitu berat, bagaimana bila…. Dia tak ada di sisiku..? aku memang wanita yang pabo.. yang tak bisa mengerti perasaan orang lain.

---Flashback END---

[Taecyon pov.]

Wae? Mengapa Rae Sun menangis? Apa yang ia pikirkan? Bukankah tadi dia sangat bahagia saat bernyanyi bersama Junsu?

“Rae Sun, kau….”

“Ahh ani.. mataku kelilipan..” ia berbohong.

“apa tidak apa Junsu tidur dipundakmu seperti itu? Bila kau mulai tidak nyaman, akan kusuruh Chansung mengangkatnya.”

“Nde, tolong panggilkan Chansung saja taec, pundakku mulai lelah..”

“Yaaa Chanana! Angkat Junsu! Rae Sun mulai lelah!”

“Nde Hyung!”

“Rae Sun, boleh aku minta tolong kepadamu?”

“minta tolong apa?”

“kau tau kan Ye Rim tidak bisa bernyanyi karna kecelakaan yang dialaminya, bisakah kau menggantikannya? Bernyanyi duet bersama Khun?”

“ANI! Aku tidak mau bernyanyi lagi.”

“Wae? Suaramu cukup merdu bagiku, Junho dan Chansung.”

“aku tidak akan pernah bernyanyi lagi. Jangan buat aku membuka kembali kenangan lamaku Taec.. mian..” cercah Rae Sun lalu pergi. Mwo? Dia punya kenangan buruk dengan bernyanyi?

---Malam Harinya---

“oppa, kau harus membantuku masak untuk makan malam kita kali ini!

“HYAAA IU! Kau tau sendiri aku tidak membedakan antara Merica dengan Garam, bagaimana bisa kau menyuruhku belanja?”

“tentu saja aku tau, maka dari itu aku sudah menuliskan daftar belanjaannya dan meminta Rae Sun menemanimu. Gwaenchana kan Rae Sun?”

“Nde..”

“baiklah, ayo kajja kita berangkat…” ajakku pada Rae Sun.

“YAAA! Kau tidak baik dalam menyetir Taec, biarkan aku saja yang berbelanja!” pinta nichkhun.

“ani ani ani! Kau dan Chanana harus membantuku memindahkan koper-koper kedalam. Palli angkat semua koper itu!” teriak IU. Dia sudah seperti Eomma saja. Saat sedang mengatur sesuatu, dia terlihat sama menyeramkannya seperti JYP Sunbaenim! =,=”

Setelah 30 menit berbelanja, kita sudah mengecheck semua belanjaan. Semua sudah dibeli. Aku akhirnya menyalakan mesin mobilku. Namun Rae Sun yang tadi izin ke kamar mandi sebentar tidak kembali juga. Apa kamar mandi sedang mengantri? Aku tiba-tiba memiliki feeling yang buruk. Aku lalu mematikan mobilku dan menyusulnya, lalu…

“ANI! AKU TIDAK AKAN PULANG! KATAKAN HALL ITU PADA NENEK SIHIR ITU!”

“Tapi Appa anda sangat merindukanmu Noona, kau harus pulang. Sudah 2 tahun kau tidak pulang Noona.”

“ANI! APA MEREKA MENYURUHKU PULANG AGAR ADA YANG BISA DIBANDINGKAN DENGAN MI SUN LAGI? AGAR AKU BISA TERLIHAT BODOH LAGI KAN? AKU TIDAK AKAN PULANG ATTORNEY HAN!”

“tidak seperti itu Noona, kau harus pulang. Besok adalah waktunya pembagian warisan, anda harus datang, jadi….”

“AKU TIDAK PEDULI! BERIKAN SAJA SEMUA PADA MI SUN KEBANGGAAN MEREKA!”

“kau bahkan tidak memberikan kabar sedikitpun selama 2 tahun belakangan ini. Kami bahkan tidak kau beritahu dimana kau bersekolah dank au tinggal sekarang. Sampai kapan kau akan seperti ini?”

“sampai aku sudah mencapai apa yang ku inginkan. Sampai aku bisa membuktikan bahwa aku lebih baik dibanding Mi Sun yeoja yang sok suci itu. PERGILAH!

“aku sudah tidak bisa sabar lagi Noona, pengawal! Bawa Rae Sun Noona pulang dengan paksa!”

“NDEE..”

Aku langsung maju dan menghajar semua pria ber jass hitam ini. Siapa mereka dan mengapa mereka memaksa Rae Sun pulang? Aku lalu menarik Rae Sun dan membawanya ke dalam mobil. Aku mengebut, namun mereka tetap mengejar dari belakang. Maka aku kelok-kelokan jalanku, melalui banyak gang kecil, dan akhirnya.. fyuuh~ mereka tidak ada dibelakang lagi. Aku berhenti di suatu taman. Rae Sun menangis . lagi-lagi menangis.

“jika kau ingin pulang, kau harus menjelaskan semuanya padaku.”

“go..go..gomawo Taec..”

“AKU MEMINTAMU UNTUK MENJELASKAN SEMUANYA! BUKAN BERTERIMAKASIH!” bentakku. Rae Sun hanya diam. Dia malah menangis semakin keras. Aku benci. Aku benci wanita yang menangis.

“kau tau aku tidak akan segan-segan meninggalkanmu sendiri disini. Jadi palli jelaskan apa yang terjadi.”

“mereka..mereka..mereka adalah pengawal suruhan keluargaku. Aku benci mereka.”

“apa maksud mereka kau harus pulang? Kau belum pulang selama 2 tahun? Bahkan keluargamu tak tau dimana kau bersekolah dan dimana kau tinggal? Apa kau kabur dari rumahmu?”

“Nde.. aku, aku sangat membenci keluargaku. Aku tidak ingin melihat mereka lagi.”

“setidaknya, kau bisa ceritakan hanya padaku, supaya kau merasa lebih lega, nde? Aku berjanji, aku tidak akan mengatakannya pada siapapun.”

---Flashback START---

[Han Rae Sun pov.]

Jantungku sangat berdebar-debar. Aku mendapat peringkat keberapa tahun ini? Apakah Eomma dan Appa akan memarahiku lagi? Aishh~ mengapa lama sekali? Aku sangat khawatir dengan nilai-nilaiku. Aku sudah berusaha dengan semaksimal mungkin, namun aku tetap saja takut. Tak lama kemudian aku mendengar suara pintu dibuka. Ahh itu Appa dan Eomma !

“RAE SUN-A!” teriak Appaku.

“Nde..nde appa?”

“*mebanting rapotku* lagi-lagi peringkat 2. Tidak bisakah kau menjadi yang pertama?”

“mianhae Appa..”

“sabar Chagy, dia kan sudah berusaha sebaik mungkin..” kata wanita iblis alias ibu tiriku ini.

“ini karena kau terlalu sering bermain dengan Min Ki. Sudah kukatakan dia tidak baik untukmu! Lihat Eonni mu, nilainya sempurna, dan dia selalu mendapat peringkat satu di setiap semesternya. Tidak bisakah kau menjadi kebanggaan seperti Eonnimu? Yang kau pikirkan hanya Min Ki MinKi dan Min Ki. untungnya, namja itu sudah mati. Jadi dia tidak akan menganggu Eonnimu dan dirimu. Perbaikilah nilaimu dan jadilah kebanggaan seperti Eonnimu!”

“*mebanting meja* HYAAAA! AKU MEMANG PABBO, AKU TIDAK AKAN PERNAH MENJADI SEPINTAR EONNI. AKU MEMANG IDIOT KAU BOLEH MEMASUKANKU KE TEMPAT YAYASAN ORANG CACAT. TAPI KAU TAK BISA MENGHINA DAN BERSENANG-SENANG DISAAT MIN KI MENINGGAL? APPA KETERLALUAN!” *PLLAAAAAKKK* Appa menamparku. “APAKAH APPAMU INI PERNAH MENGAJARKANMU UNTUK MELAWAN ORANG TUA HAAHHHH? APAKAH KAU BENAR-BENAR RAE SUN ANAKKU?”

“hehe, bahkan aku terlalu hina untuk jadi hewan peliharaanmu kan? Jika Eomma masih hidup, ia tidak akan melakukan hal sekejam ini. Mulai sekarang anggap saja aku bukan anakmu, aku adalah anak yang kau pungut dari pembuangan. Aku memang tidak sepintar eonni. Tapi setidaknya, aku telah berusaha sebisaku dengan jujur dan semaksimal mungkin.”

Aku berlari ke kamar. Aku menangis sejadi-jadinya. Aku benci Appa. Aku benci Eonni. Aku benci ahjumma nenek sihir itu. Aku membenci semuanya. Malam itu, aku membereskan semua bajuku, dan aku pergi dari rumah secara diam-diam. Aku membawa semua uang tabunganku dan pergi malam itu juga.

---Flashback END---

---ke esokan harinya---

[Nichkhun pov.]

Hyaaa! Hingga pukul 7 pagi mereka belum pulang juga? Kemana mereka? Apa mereka sedang berduaan? Berkencan? Kami bahkan tidak jadi makan enak hany makan ramyun buatan Junsu yang rasanya sangat aneh. Tidak memberi kabar, kemana mereka pergi. Lalu tiba-tiba telvon Wooyoung bordering.

“Yeobbosseo? Ahh Taec? Kemana saja kau? Kau bahkan tidak pulang……. Ahhh~ nde..nde… aku mengerti. Akan kukatakn pada semuanya. Nde..”

“WAE? Apa yang terjadi dengan Taec dan Rae Sun?”

“Rae Sun tiba-tiba demam, maka dari itu, mereka kembali ke kota.”

“MWOO? RAE SUN SAKIT?”

[Han Rae Sun pov.]

Ommo~ aku sangat gugup. Taec menginap di rumahku semalaman. IU pasti bingung karena bahan makanannya tidak sampai di penginapan. Gara-gara pengawal yang dikirimkan Appaku, kami jadi tidak bisa kembali karena mereka mengejar kami hingga mendekati rumah. Jadi sekalian saja aku pulang. Taec juga terlalu lelah untuk menyetir. Gara-gara aku dia jadi mendapat luka lebam pada pipi dan bibirnya. Aku merawatnya semalaman dirumahku. Ommo~ dia begitu tampan bahkan ketika ia tidur. ~.~

“Rae Sun-a, kau sudah bangun?”

“ahh, nde Taec..” jawabku malu-malu kucing.

“sebaiknya aku segera pulang, pasti IUsangat mengkhawatirkanku.”

“apa lukamu sudah baik-baik saja Taec?”

“nde, gwaenchana.. aku sudah mengemasi semua barang-barangku dari saat kau masih tidur. Aku kembali dulu yaa..”

“emm oppa! Bisakah kau tidak menunjukkan rumahku pada siapapun?”

“Nde. Tentu saja.. ” Ommonaa, aku rasanya ingin pingsan, kakiku seperti kehilangan kekuatannya melihat senyum kecil dari Taec. Bagaimana bisa ada namja setampan dirinyaa? Belum lama Taec berpamitan, ia mendapat telpon dari seseorang.

“Yeobbosseo? Ahh nde.. ani.. Rae Sun sudah baik-baik saja…. Aku dirumah Rae Sun sekarang…. Kenapa kau begitu khawatir? Tentu saja aku menginap dirumah Rae Sun….. HYAAA! Pelankan suaramu! NDEE! Aku tidur dengannya, saat pagi menjelang, wajahnyalah yang kulihat pertama, benarkan Rae Sun?*sambil merangkul sambil wink keRae Sun*” aku hanya mengangguk pelan. Ommonaaa~ Taec merangkulku?? Wink itu, senyum itu.. jantung rasanya mau lepas dan berlari keluar!

---TO BE CONTINUED---

mianhae kalo banyak salah grammar ato ceritanya ruwet. ini pengalaman pertama kalinya soalnya, hehe. ^^
yang baca tolong tinggalkan komentar yaaa :)

Posting Komentar